untuk sobat..

Sobat.. kalau masih dapat aku menyebutmu begitu. Tapi rasa-rasanya bagiku dirimu lebih dari sekedar seorang sahabat, kamu lebih seperti saudaraku. Seseorang yang begitu berarti buatku. Seseorang tempat aku berkeluh kesah dan menumpahkan segala emosiku yang sering kali menyesakkanku. Apa yang terjadi dengan persahabatan kita?
huff.. awalnya aku tak mau mengakui hal ini. Mencoba mengubur segala pikiran-pikiranku yang berujung pada keraguanku. Aku coba mati-matian meyakinkan diriku dan raguku bahwa ini hanya masalah waktu. Bukan karena ada
yang berubah darimu atau dariku. Tapi ternyata tak dapat kutepis sembilu itu..

Ini sungguh ironi sobat, mengingat apa yang telah kita lalui bertahun-tahun. Bahkan jarak yang katanya adalah musuh terbesar telah berteman dengan kita sedari dulu. Bukankah dari awal kita telah karib dengannya? Lalu mengapa saat sekarang tak ada lagi jarak yang membentangi kita, malah hidup kita berjarak? Akh… aku sungguh tak ingin mengakuinya. Akukah yang terlalu sentimentil dan menye2? yaa.. aku harap ada yang membantu meyakinkanku akan hal ini.

Aku benci menyadari bahwa persahabatan kita kini berjarak di tempat yang tak lagi berjarak bagi kita. Masih bisa kuingat dengan jelas betapa antusiasme itu ada, ketika membicarakan kepindahanmu. Betapa kelak kita bisa menghabiskan lebih banyak waktu untuk bermain bersama. Betapa banyaknya tempat yang ingin aku perlihatkan padamu. Betapa banyaknya cerita yang ingin aku bagi padamu. Yaa.. harusnya persahabatan bukanlah sesuatu yang akan memberatkanmu tapi sesuatu yang menghangatkan. Mungkin hanya aku yang terlalu menye-menye dan mulai bertingkah naif. Aku harap kan ada waktunya semua kembali seperti waktu dulu saudaraku..
sushi, yogurt and salad, is all about us don’t u? miss u a lot sis..

gambar dipinjam dari sini

Bandung,2010-06-06 (13.00 AM)
ivy
*biru yang merindukan kembarannya, bukan hanya bentuk tapi keberadaan utuh!



Posted

in

,

by

Tags:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *