“Gara-gara dia sih!”
“Dia yang buat saya jadi begini…”
“Dia bikin saya jadi bitter…”
“Kamu sih…”
Kalimat-kalimat di atas adalah sebagian dari kalimat yang sering kita lontarkan ketika merasakan “perasaan tak nyaman”. Alih-alih bertanya mengapa saya merasakannya, kita lebih sering menuding dan melemparkan bola berduri tersebut kepada orang lain.
Menuding ke arah luar memang selalu lebih mudah ketimbang merefleksi dan berkaca ke dalam. Padahal pada jari telunjuk yang terarah ke luar ada empat jari lain yang terlipat dan menunjuk ke dalam. Termasuk pada rasa-rasa tak nyaman dan tak menyenangkan yang kita rasakan.
Bertanggung jawab atas perasaan sendiri ternyata adalah proses pendewasaan. Berhenti menyalahkan dunia yang memperlakukanmu tak adil. Berhenti menyalahkan kekasih atau teman yang membuatmu patah hati. Berhenti menyalahkan lampu lalu lintas, berhenti menyalahkan cuaca, berhenti menyalahkan keadaan dan sadar bahwa sepenuhnya kamu yang memilih respon perasaan tersebut atas keadaan dan situasi yang terjadi.
“Sial dia bikin saya cemburu…” ketimbang menyalahkan dia yang memamerkan harta atau kemesraan, coba tanyakan “Mengapa kamu cemburu?” Apa yang sebenarnya membuatmu terganggu? Apa yang ditampilkan olehnya yang membuatmu merasa ingin? Bagian mana dari dirimu yang terusik? EGOmu kah yang tergores karena tak mampu melakukan hal yang sama? Atau ada gelitik rasa lain? Apa kehangatan hubungannya yang ditampilkan? Apa perasaan bahwa dia terlihat dicintai? Terlihat beruntung? atau karena dia terlihat berbahagia?
Manusia dewasa itu bertanggung jawab atas setiap perasaannya.
~Blueismycolour
Belajar memilah dan memahami perasaan sendiri adalah kekuatan terbesar yang kita miliki sebagai manusia. Prosesnya sendiri tak mudah, tapi sepanjang proses ini kita akan berkenalan dan tercengang-cengang dengan seberapa berjaraknya diri kita dengan apa yang kita pikir harus kita tampilkan. Proses menerima dan mengakui perasaan-perasaan ini pelan-pelan akan membuat jembatan tadi kian dan kian pendek. Ketika hal tersebut bertemu, di situlah muncul rasa damai. Rasa yang muncul dari penerimaan dan tanggung jawab utuh diri pada diri sendiri.
Bandung, 2023-10-10
ivy
Leave a Reply