Ada hal-hal yang tak lagi bisa dihindari, maka belajar untuk dihadapi.
~bulueismycolour
Tulisan ini muncul di jurnal pagi ini. Rasa yang muncul seperti kelegaan ketika menahan kentut, atau kelapangan ketika akhirnya mendengar bunyi pluk di toilet WC setiap pagi.
Lega lalu hening.
Beberapa hari pertama di awal tahun 2023 ini saya merasa ada hal-hal yang mengusik nurani yang membuat saya uring-uringan. Rasanya seperti melayang-layang dan mengambang, seperti tak punya kuasa atas diri. Rupa-rupanya ini perasaan yang muncul ketika kamu ada di ambang tak ingin namun juga tak menerima hal-hal yang memang nyata. Iya mari akui, saya butuh waktu lebih lama untuk memproses hal-hal tersebut dibanding orang kebanyakan. Perasaan tarik menarik ini yang membuat saya melayang-layang dan tak ajeg. Segera setelah semua itu diterima, plong, langsung ada kelegaan yang muncul.
Setelah semuanya mengendap, ini kesimpulan yang bisa saya pelajari. Bahwa belajar hidup punya 2 tahapan:
1.Latihan
Seperti training di militer, proses yang satu ini adalah proses persiapan. Kamu belajar tentang segala hal yang mungkin dan akan dihadapi. Mempersiapkan segala cara untuk menghadapinya. Mempersiapkan fisik dan responmu untuk perang yang sesungguhnya kelak.
Pun tahapan ini adalah kemewahan yang belum tentu dimiliki semua orang. Jika kamu mendapatkan waktu dan kesempatan untuk berlatih, anggaplah dirimu beruntung.
2. Ujian
Seperti segala hal di dunia ini yang butuh dihadapi, begitu juga proses yang satu ini. Jika punya kesempatan untuk berlatih ini saatnya menguji. Jika tidak punya waktu untuk berlatih, ini proses belajar sembari mencoba. Terpukul dan berdiri lagi, terjatuh dan bangkit lagi. Belajar hingga babak belur, mencari celah di tengah semua tekanan dan hambatan yang ada. Menjadi cerdik, menjadi lentur. Menemukan satu dua fakta yang harus diterima, dan terus menerus melakukan kesinambungan, berevolusi. Perjuangan mempertahankan hidup. Mungkin ini mengapa hidup sering disebut ujian.
Proses ini tentu juga berlaku bagi saya, rupa-rupanya saya termasuk satu dari yang beruntung dan diberikan waktu untuk berlatih di sepanjang 2015-2022. Bergulat untuk mencari cara terbaik, metoda paling cocok dan alat paling tepat, untuk saya. Setelah proses berlatih yang panjang tersebut, rupa-rupanya tahun 2023 adalah tahun di mana saya harus belajar untuk memasuki tahap selanjutnya.
“Namanya naik kelas, Li..” tulis Dea di akhir tahun 2022 untuk perbincangan yang lain. Tapi rasa-rasanya analogi tersebut benar adanya. Sejak akhir tahun 2022 kemarin, hidup mengingatkan saya bahwa ini saatnya menerapkan semua teori dan ilmu yang ada. Praktekkan, Lia!
Hey 2023, saya akan bersiap dengan semua ujian yang memang harus dilalui. Pintanya cuma satu, kita mulai dari dasar ya! ^^
inhale exhale…
Cirebon, 2023-01-09
ivy
Leave a Reply