Sejujur-jujurnya saya mengerti betapa kalian semua begitu peduli terhadap keadaan saya. Terima kasih. Tapi untuk saat ini saya lebih butuh pelukan ketimbang pertanyaan.
Semua pertanyaan yang terlontar seperti pisau yang lagi-lagi menyayat. Menggores kembali pondasi yang saya bangun dengan susah payah. Bayangkan mendengarkan pertanyaan “kamu ngapain ke sini? Mau kerja apa? S2 nya mau dikemana-in? Kenapa ga ngelamar ke …? Atau jadi dosen? dan segudang pertanyaan peduli lainnya berkali-kali. Sungguh saya lelah menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, yang jujur sebagian besar saya pun belum mampu meraba akhirnya.
Saya dalam usaha mengejar mimpi, banyak hal masih berupa asa dan sedang coba saya nyatakan. Hal-hal yang masih terlalu rentan untuk diumbar. Terlalu klise untuk digembar gemborkan. Terlalu semu untuk dibagikan pada semua orang. Mohon teman mengerti.

Sekali lagi terima kasih untuk semua peduli dan perhatianmu. Sungguh saya lebih butuh dukungan dibanding pertanyaan.
Bandung, 2016-2-19
Ivy
Biru mohon dimengerti
Leave a Reply