Mengirimkan surat pada mantan tentu saja akan terdengar seperti basa basi usang yang klise, tapi tak mengapa. Rasa-rasanya setelah 4 tahun yang kita lalui, kamu pantas kukirimi surat cinta. Toh ini tak akan lagi berisi segala gemerlap rasa dan kemegahan rindu. Ini akan berbeda.
Begini, satu yang kusadari dari hubungan kita dulu. Aku berkembang, kamu tak hanya pernah membuat hatiku mekar seperti balon tapi juga melebarkan pandanganku dan menarikku naik ke level yang lebih tinggi sebagai manusia. Sebagian besar pertengkaran kita dulu campuran antara mendewasakanku dan membuatmu lebih terbuka. Mungkin pada akhirnya usaha menyatukan kita ini tak berjalan mulus, tapi tetap banyak hal yang aku syukuri.
Hai pria pecinta sunyi, terima kasih mengajariku berdamai dengan sunyi dan mencintai diri lebih. Sedikit banyak, aku ada di fase ini karena dan olehmu. Mari kapan-kapan ngeteh, ketika kamu keluar dari sembunyimu. Mau?
Masih ada setumpuk kagum untukmu, walau kini tanpa embel-embel hati. Oh, semoga kamu memaafkanku untuk semua goresan yang tergurat. Karena dosamu-pun sudah terampuni. *Eh
Bandung, 2016-2-20
Ivy
*biru tak lupa bersyukur
Posted from Negeri Biru
Leave a Reply