Ada rasa tak terkatakan setiap memandang lembayung senja. Sisa-sisa dari surya yang tersenyum dengan titik tenaga penghabisan. Lembut. Memberi pesona tersendiri persis sesaat sebelum ia kembali ke peraduan.
Begini terka-ku, surya mengirimkan ciuman termanisnya kepada kekasih yang telah lama menanti di sana. Kekasih yang bertukar tempat menghiasi langit. Kekasih yang selangit namun tak pernah bisa direngkuhnya erat. Maka dititipkanlah senyuman rekah dan pelukan termesra pada lembayung.
Kekasihnya pun selalu mencintainya dengan sama besar. Taukah kamu langit subuh selalu memperlihatkan bintang terindah? Itu kerling bahagia dan kecupan selamat malam untuk surya. Lagu pengantar tidur agar terlelap dengan nyenyak dan kemudian bangun dengan semburat pagi dan rangkulan selamat pagi.
Tak pernah berdampingan adalah keselarasan bagi mereka. Tak pernah satu langit, tapi mereka selalu segaris. Oh ada kalanya Tuhan tergugah dengan segala puisi kesedihan kekasih ini, maka akan ada bulan kesiangan di langit sore.
Akh.. Jangan-jangan lembayung itu semu malu-malu sang kekasih jika bertemu.
Note: Hei! Apa kalian sedang marahan? Terlalu lama langitku tanpa senja
Padang, 2016-1-10
Ivy
*biru menyadur tulisan lama
@30haribercerita #30haribercerita #30hbchari10
Leave a Reply