Berpetualang ke kota baru, tentu tak lepas dari pencarian rumah sementara yang nyaman di kota tujuan. Entah untuk jangka waktu panjang atau hanya sesaat, entah dengan gaya sederhana atau super mewah. Persinggahan-persinggahan sementara ini yang tak jarang mempertemukan kita dengan banyak hal, bertukar cerita dan menghadirkan keajiaban-keajaiban kecil.
Beberapa bulan silam, sebuah festival konten kreatif Kanca mengantarkan saya kembali ke Yogyakarta. Kota istimewa yang selalu memikat justru dengan kesederhanaannya.
Pilihan saya kali itu, hostel nyaman dengan harga yang bersahabat di kantong. Hal ini lalu membuat saya menemukan sebuah hostel kecil unik yang terletak di jalan Minggiran Baru no 19 Mantrijeron Yogyakarta. Hostel ini menyediakan dormitory dengan harga yang miring dan review yang begitu tinggi. Setelah sedikit riset, saya memutuskan untuk mencobanya.
“Magic becomes art when it has nothing to hide ~Ben Oki” menjadi ucapan selamat datang yang menyambut pengunjung. Dari luar, hostel ini terlihat seperti rumah biasa, namun memasuki area dalam, beberapa mural mulai memanjakan matamu. Saya terpesona dengan penataannya, apalagi mendapati ada sebuah kolam kecil di taman belakang.
Hostel kecil ini terdiri dari 6 kamar, 1 kamar untuk dormitory khusus perempuan, 1 kamar untuk dormitory campur dan 4 kamar dengan temanya masing-masing. Setiap tema memiliki penataannya tersendiri, salah satu kamar di sini bahkan memasukan rangka mobil sebagai kerangka tempat tidur.
Hal yang begitu terasa ketika berada di tempat ini adalah, segala hal dipikirkan dengan rinci hingga ke detil terkecil, kreatif. “Nyeni..” kalau boleh meminjam frasa gaul ini. Pancuran mandimu akan berupa ember besi yang dilubangi. Oh itu belum semuanya, pernah berpikir untuk melepaskan hajat sembari mendengarkan musik? Di sini bahkan sebuah MP3 player lengkap dengan earphonenya terpasang di masing-masing WC. Menarik? Kamu bahkan boleh meninggalkan pesan dan kesanmu di dinding kamar mandinya.
Menurut pemiliknya Jali, yang lebih senang dianggap sebagai tukang kebun, hostel ini adalah wadah kreatifnya. Abrakadabra yang baru beroparasi selama 10 bulan ini telah menebarkan banyak cinta dan mantra pada para pengunjungnya. Membuat mereka senyaman rumah dan enggan untuk pergi.
“oh.. biasanya jarang ada yang hanya menginap semalam di sini. Mereka biasanya memperpanjang waktu tinggalnya.” Tambah Jali sembari tersenyum.
Harga dormitory hanya berkisar sekitar 65-68.000 rupiah per malam dan harga kamar berkisar pada harga 170-180 ribu rupiah per malam sudah termasuk sarapan. Butuh inspirasi? Mengapa tak coba menginap di sini? Untuk pemesanan bisa melalui booking.com
Oh ya, harga tersebut sudah termasuk makan pagi loh. Kurang yahud apa coba?
Comfort: ****
Price: *****
Clean: ****
Location: ****
Food : ***
Service: ****
Value for money: *****
Leave a Reply