Untuk dapat bertumbuh, ada yang butuh luruh.

blueismycolour

“Seberapa jauh kamu sudah bertumbuh di tahun 2023?” pertanyaan ini menelusup di kepala seminggu terakhir menjelang pergantian usia. Pertanyaan yang tentu saja membuat saya butuh duduk banyak untuk meneliti dan memikirkannya.

Ada hal berbeda ketika saya berjalan di lembar-lembar ingatan dan mencoba menghitung dan meneliti pencapaian apa saja yang telah terlewati di tahun 2023 ini. Tidak seperti biasanya, tidak ada gegap gempita pencapaian namun sebagai gantinya ada hening yang tak bersuara. Ada perasaan ringan yang sulit saya jelaskan. Ada kelegaan baru yang belum mampu saya namai. Ada ruang yang lebih lapang. Ada tenang yang mulai membuat sarang.

Pelan-pelan ada yang basah di sudut mata, ternyata bertumbuh tak selamanya tentang menjadi besar dan tinggi. Bertumbuh juga tentang meluruh dan melepaskan kerak-kerak maya yang selama ini dikenakan. bertumbuh juga tentang menjadi lebih tajam dan lebih pasti, tentang menujam ke dalam bukan sekedar menjulang ke atas.

Proses bertumbuh yang ini memang tak sepaket dengan gempita. Perjalanan ke dalam ini hanya mampu dilakukan dalam hening dan terima. Bahwa seutuhnya keberanian itu sejalan dengan penerimaan. Menerima kemampuan, menerima keterbatasan, menerima segala konsekwensi yang datang bersama dengan pilihan, menerima kenyataan. Semakin mampu kamu menerima, maka semakin berani kamu dalam berjalan atau lebih tepatnya semakin ringan langkahmu.

Tahun 2023 adalah tahun pembelajaran bahwa rasa damai bersumber dari diri. kedamaian hanya didapatkan dari penerimaan (kenyataan) dan melepaskan semua khayalan yang diciptakan ego di dalam pikiran.

Catatan penting, ingat-ingat untuk membersihkan lensamu dalam memandang dunia. Pastikan lensanya bersih dan tidak terdistorsi oleh harusmu, maumu atau inginmu.

Semoga di 2024 lebih banyak percaya, lebih banyak terima dan lebih banyak ada. Lebih mampu membaca semesta.

Bandung, 2023-12-28

ivy