Tentang Pengharapan

Hari itu tidak ada kue, tidak ada hadiah, tidak ada pesta, tidak ada baju baru, tidak ada lilin yang butuh ditiup, tidak ada yang benar-benar berbeda tapi mulai tahun lalu ada insan lain yang menemani saya berbagi hari lahir di tanggal dan waktu yang sama.

Tanggal 21 Desember kemarin kami jalani dengan berkelana ke tempat baru, menemukan resort murah dengan harga miring, tidur siang, makan kwetiaw dan bihun lalu tracking singkat melewati kebun salak dan blusukan ke air terjun yang tak jauh dari area penginapan. 

Menutup hari, saya bertanya apa harapanmu di umur yang baru? Jawabannya tak biasa, dia tak pernah ingin memupuk harapan, tapi memastikan bahwa dia bahagia dengan saat ini, dengan cara sederhana kami merayakan ulang tahun dan seharusnya begitu juga dalam menjalani hidup.

Saya hanya tersenyum-senyum mendengar jawabannya. Memamerkan rambut putih yang mulai menyembul di sana dan sini kepala, saya menjawab. Buat saya, semoga dengan bertambahnya rambut putih ini, saya kian bijak dalam menerima dan melepaskan. Kian pandai membedakan intuisi dari ketakutan, dan kian jeli dalam melihat dan tidak mengasosiasikan diri dengan hal-hal yang bukan diri. Kian paham dan sadar bahwa hanya kacamu yang mampu kamu bersihkan, hanya kepala dan egomu yang mampu kamu kendalikan dan hanya dirimu yang utuh adalah tanggung jawabmu.

Satu kunci terpenting untuk mampu menyatakan semua harapan di atas adalah to be present and peace in every step of my journey.

Happy birthday dear! Berkah bisa berbagi hari lahir denganmu.

Harapan dan keinginan itu butuh jembatan perbuatan untuk bisa jadi kenyataan

~blueismycolour

Bandung, 2023-12-28


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *