Seminggu terakhir ini hidup bergerak dengan moda fast forward bagi saya. Berlari bahkan tanpa saya sadari.
Sebagai freelancer yang hidup dari satu projek ke projek, sudah tak menjadi rahasia bahwa demi hidup kami harus mengerjakan beberapa projek secara pararel. Nah, ketika semua tuntutan pekerjaan ini meminta jatah di waktu yang bersamaan, di sinilah dunia rasanya seperti bergerak dalam kecepatan cahaya. Kilat dan hilang begitu saja. Tak bersisa untuk diri *tsah
“Apa yang bisa kamu lakukan untuk menyelamatkan diri di tengah segala kesibukan yang tak menyisakan energi untukmu?”
Cara paling mudah dan simpel untuk mengisi kembali baterai diri adalah menulis jurnal. Ya kegiatan rutin ini sebaiknya tidak disabotase tak peduli sesibuk apapun dirimu. Jika jurnal berguna untuk mencatat apa-apa yang penting hari itu, mengeluarkan unek-unek di lembar buku harian bisa jadi Pertolongan Pertama Pada Kesibukan yang jitu.
Rata-rata di waktu sibuk begini, tulisanmu akan bernada sama, lelah dan draining. Berulang dari hari ke hari hingga kamu punya secercah energi untuk memikirkan hal lain.
Kalau nulis itu-itu aja ngapain ditulis lagi? Ya kayak pup aja. Sehatnya dikeluarkan tiap hari kan? Kotoran dan kelelahan di kepala juga baik dimuntahkan tiap pagi di lembar-lembar diary. Agar tak membiak jadi bakteri dan mencemari otak dengan segala pikiran negatif, obat P3K ini butuh dikerjakan rutin hingga “lukamu” sembuh.
Saya pikir jurnal ini sekaligus jadi media yang baik untuk mengecek diri. Jika masalah yang sama membuatmu misu-misu dengan rentang waktu yang berulang. Kamu menemukan masalah penting yang membuatmu tak nyaman, yang mengusik nurani. Nah, silahkan mencari solusi dan selesaikan.
Kadang penyelesaiannya tak sesuai mau kita, memang.
PS: Kepala yang penuh sering membuat saya bekerja dengan lebih teledor dan tidak fokus. Semacam kontiplasi yang membuat harimu menjadi serba salah.
Sudah sehatkah pikiran anda pagi ini?
Pekalongan, 2019-2-21
Ivy
*di tengah gemuruh kepala dan kerinduan akan ruang
Leave a Reply