“Nat kamu di mana akhir Desember? Aku mau minta tolong, kamu liatin Astor..” begitu ucap Suri di akhir November silam. Begitulah hadiah ulang tahun saya diantarkan tanpa saya duga-duga.
Tahun 2019 adalah tahun yang penuh buat saya. Banyak pelajaran yang saya dulang darinya, banyak cerita, banyak kisah dan banyak permenungan yang berbalut keringat dan air mata. Tentang memelan, tentang merelakan, tentng memilah, tentang berpasrah, tentang berserah, tentang menjadi kosong, tentang bertimbang, tentang menjadi tenang.
Sepanjang tahun 2019 ini saya seperti kutu loncat yang terus bergerak, dari diary saya tau, dalam sebulan setidaknya saya berpindah 3-4x dengan limit maksimal di 7x perpindahan pada bulan Januari. Mencengangkan.
Lelah. Itu jawaban saya ketika suatu waktu seorang teman bertanya, “mau ulang tahun ke mana?” Dengan ritme perjalanan yang segila itu, saya pikir jedah adalah hadiah termanis untuk diri. Maka ketika jedah ini ditambahi dengan hewan mungil kaki empat yang lucu, tentu menjadi lebih dari cukup.
Maka begitulah, sebelum perjalanan terakhir di tahun 2019, saya menikmati malam pergantian hari dengan Astor, berdua. Dengan segelas rose wine, buku keren dan anjing manis. Perfect.
Pun seperti tahun lalu, tak ada kue tahun ini, tapi siapa butuh kue jika ada corgi berpantat ginuk-ginuk yang menemanimu ke mana pergi? Cukup untuk mencicipi lagi sepotong mimpi yang masih dijaga dari dulu.
Semoga 5 tahun lagi, saya punya labrador coklat yang akan kembali saya namai Brown. Semesta, terima kasih untuk hadiah manisnya tahun ini, terima kasih! Huff
Dago, 2019-12-21
ivy
PS: Dearself, be more relax! Love u always ^^
Leave a Reply