Day #5 Sepotong Kata Maaf

Apa kabar teman? Berapa tahun sudah kita saling mendiamkan dan menganggap satu sama lain tiada? Aku tak ingin membahas tentang kesalahan, anggap saja ini salahku dan jadikan ini pembelajaran, boleh? Aku hanya ingin menceritakan lagi kisah pertemanan unik tapi nyata yang kita punya.

Masih ingat pertama kali mengangkat teleponmu saya memanggilmu pak? Saya  ingat dengan jelas, ekspresi muka sewotmu memarahiku ketika akhirnya kita menjadi teman. Tak pernah mengerti  bagaimana cara semesta bekerja dan menghubungkan dua orang asing menjadi teman dan sahabat. Tapi kamu pernah ada di jajaran sahabat tempat bertukar kata dan para pecinta malam?

bryan Party that time
Bryan Party that time

Berapa sekarang umur Bryan yang adalah asal muasal kita bertemu dan bekerja sama? Apakah dia tumbuh besar menjadi anak yang mencintai sains? Semoga dia tetap mengingat semua permainan-permainan seru yang kami siapkan untuk pestanya waktu itu.

Teman, masih ada puisi-puisi ungu yang mengalir dari tanganmu? Bagaimana hidup memperlakukanmu beberapa tahun ini? Adakah cerita ajib yang menarik untuk kudengar? Oh bagaimana kabar Uchie? Sejak pestamu beberapa tahun silam, tak sekalipun punya kesempatan bercerita dan bercengkrama dengannya.

Oh jangan marah, apa badanmu masih kerempeng? Apa masih pantas disebut mpeng? Atau sekarang sudah membuncit seperti pria-pria bahagia jelang menikah?

Terakhir, maaf untuk semua kata kasar yang sempat terucap. Semoga jedah waktu yang ada telah menghapusnya.

T, 2015-2-3

Ivy

*biru dengan kata maaf


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *