Counting Blessings #day2

Menulis

Sedari kecil saya sanggat suka pelajaran mengarang. Ntah.. lia kecil belum mengerti mengapa menyukainya, pokoknya ya suka. Mungkin karena saya boleh menggunakan imajinasi dan bermain-main dengannya. Menjadikannya nyata di dalam tulisan saya. Saya bahkan masih ingat karangan pertama saya tentang rumah impian. Manis..

Seiring bertambahnya waktu, proses menulis mulai jarang saya lakukan. Tak ada lagi PR aka pekerjaan rumah mengarang yang membebani, dan dunia kecil saya dipenuhi banyak distraksi lainnya. Maka kebahagian dari menulis sedikit tersisihkan.

Ketika beranjak dewasa, saya tumbuh menjadi pribadi pemalu yang senang menulis puisi untuk menceritakan pemikiran saya. Saya ingat ketika komputer pertama saya tiba, saya mulai kembali menulis, menulis dan menulis. Merasakan kembali gejolak kenikmatan berbicara tanpa diinterupsi. Namun dasar ababil, saya mulai sibuk dengan banyak hal lain dan menulis pun kembali terkubur.

Mimpi untuk menjadi penulis baru benar-benar muncul ketika saya berkuliah. Obrolan asal dari teman SMA yang dulu sering berbalas puisi berkembang menjadi cerita tentang blog. Memperkenalkan saya pada dunia blogger yang membuka mata saya. Hal tentang menulis bukan hanya bisa dipajang di dalam diary pribadi, tapi bisa jadi cerita untuk saling mengguatkan, saling berbagi dan bisa menginspirasi orang lain. Menarik..

Tulisan awal di blog pada tahun 2008 masih penuh dengan emosi kasar yang meletup-meletup, muntahan. Pada saat itu menulis menjadi media saya memuntahkan rasa yang tercekat di lidah dan terlalu pedih di mata. Menulis itu terapi dan saya mengamininya. Saya tak tau proses terapi ini bekerja, namun saya bisa merasakan kelegaan selepas memuntahkannya dalam kata, restart.

Berkembangnya waktu, menulis bukan hanya jadi media komunikasi tanpa interupsi dengan diri, namun juga menjadi tempat berbagi pemikiran dan berbagi berkat..

Tulisan kita bisa jadi sumber berkat untuk orang lain, sumber kekuatan ataupun pencerahan. Tapi tetaplah berhati-hati dengan kata, karena dia juga bisa berbalik dan menelanmu hidup-hidup!

image

Qoute dari @perempuansore: Menulislah dan jangan bunuh diri!

T, 2014-11-21
Ivy
*biru yang ingin jadi penulis

Posted from Negeri Biru


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *