Kota terdekat dari Angkor watt adalah Siem reap yang terpisah sekitar 20 km dari candi megah tersebut.  Siem reap seperti banyak kota kecil di pinggiran Jawa, berkembang dengan perlahan namun pasti. Hotel dan café mewah sampai kelas paling bawah bertebaran di seluruh penjuru kota ini. Mata uang yang digunakan di sini USD dan reel. Kendaraan popular yang digunakan di sini adalah tuk tuk. Harga sewa tuk-tuk untuk setengah hari 12usd/hari, untuk tour sehari  seharga 15 usd/hari.

Perjalanan pertama saya ke Angkor watt diwarnai drama ketinggalan pesawat namun penuh syukur akhirnya tetap sampai di Siem Reap. Kebanyakan hotel dan GH menawarkan jasa untuk menjemput tamu secara percuma di bandara. Palm garden lodge di mana saya mengginap ( 9usd/hari untuk  double bed, fan, kamar mandi dalam, dan makan pagi) juga menyediakan jasa penjemputan. Sesampainya di hostel kami meletakan barang, mencari makan dan bergegas menuju Agkor watt.

Perjalanan dengan tuk tuk dari Siem reap ke Angkor watt hanya memakan waktu sekitar 10 menit. Perhentian pertama tentu saja gate masuk, bayar lalu difoto dan voila pass masuk lengkap dengan foto siap dalam beberapa hitungan. Harga pass masuk candi 20 usd/hari atau bisa mengambil paket yang lebih lama 40 usd/3hari.

Pemandangan yang disodorkan sebelum mencapai Angkor watt cukup membuat saya berdecak kagum dan terpana. Danau buatan yang ditumbuhi pohon dengan daun bewarna warni dan pasir kemerahan di sekitar jalan. Saya merasa ada di negeri dogeng, sengatan matahari yang terik yang mengingatkan bahwa saya tidak bermimpi dan ini nyata.

Angkor watt sarat dengan sejarah hindu-budha. Pergantian dari satu ajaran agama ke ajaran agama lain, dimulai dengan Hindu yang berubah menjadi Budha dan kembali menjadi Hindu dan akhirnya menjadi Budha kembali. Banyak carut marut yang masih tersisa dari perubahan aliran ini. Relief budha yang coba ditutupi menjadi bentuk lainnya. stupa-stupa Budha yang dihancurkan. Ironis.

Saya selalu terkagum-kagum dan bertanya-tanya bagaimana leluhur kita mampu membangun candi semegah ini. Menurut sejarah dibutuhkan waktu 37 tahun untuk membangun Angkor Watt. Candi yang diperuntukan untuk menyembah wisnu dengan tinggi 65m dan terdiri dari 5 menara yang melambangkan 5 elemen, api, air, kayu, tanah dan udara. Angkor Watt diperuntukan sebagai rumah wisnu di dunia. Ya.. daerah ini memang seperti sepotong surga di dunia.

Kebanyakan dari candi-candi ini sekarang hanya berupa reruntuhan, namun sungguh kamu mampu membayangkan betapa megah candi tersebut dalam keadaan utuh. Penuh pahatan dan bertahtakan berlian. Betapa luar biasanya usaha yang dilakukan manusia untuk memuliakan dewa. Selebihnya saya hanya tak bisa berhenti merasa kagum dan berkaca-kaca dapat menyaksikan maha karya sejarah manusia.

Selebihnya mungkin bisa dinikmati dari potongan-potongan gambar yang coba saya abadikan. Namun tentu saja ini masih jauh dari keadaan nyata yang begitu luar biasa. Jika mungkin dan punya kesempatan, datanglah ke sini dan saksikan sendiri kemegahannya

Rincian Pengeluaran Pokok selain tiket :

Pass masuk Angkor watt: 40 USD

Penginapan Palm Garden Lodge: 9USD/ night ( double bed attach bathroom)

Sewa Tuk tuk: 15USD/day ( dari jam 8.00 -17.00 sore bisa untuk 3-4 orang, untuk sunrise biasanya tambah sekitar 3USD, karena dijemput sekitar pk 5.30 )

Tour Guide: 25 USD/day ( Bisa dipaket dengan tuk-tuk supaya bisa discount)

Refleksi :

Ada miris dan bahagia yang dipaksa berpadu saat mengunjungi candi-candi megah dan maha luar biasa ini. Bahagia bisa menjadi satu diantara jutaan manusia yang masih diberi kesempatan menyaksikan kemegahan peradaban sejarah. Miris menyaksikan betapa di tengah surga luar biasa tersebut, masyarakat berjuang untuk keluar dari neraka hidup

Tawau,2014-3-21

ivy

Note :

Foto tentang betapa luar biasanya Angkor watt bisa ditemui di mana saja. Saya coba mendokumentasikan nya dengan cara lain, dengan hal-hal kecil dan sederhana yang mungkin sering terlewat selama ini.