Tkw dan uang susu

2015/03/img_6281.png
Kota Padang view from window seat, west sumatera

Kembali ke kampung halaman pastinya jadi pengamalan penuh haru yang dinanti-nanti, terutama untuk para perantau yang bertaruh hidup jauh ke luar negeri. Mendengarkan kembali percakapan-percakapan dalam bahasa ibu adalah momen magis yang selalu mampu membuat tersenyum dan mata berkaca-kaca, lalu dalam hati terbersit ” akh saya sudah di rumah”.

Sayangnya semua kebahagian itu sering dirusak oleh oknum-oknum yang memiliki kuasa namun menggunakannya dengan semena-mena. Contohnya? hari minggu kemarin saya kembali ke kampung halaman dengan bagasi yang cukup banyak ( sekitar 35kg) . Kebetulan bagasi saya terkumpul duluan, dengan senyum penuh walau perut keroncongan segera melangkahkan kaki keluar dari airport. Satu prosedur terakhir, memberikan lembar imigrasi dan menscan semua bagasi.

Saya: * tersenyum sembari memberikan kertas
Petugas: orang indonesia? *liat kertas
Saya: iyo pak.
Petugas: boleh liat passport nya?
Saya: *ngasi passport nya
Petugas: pulang liburan? Kuliah di mana? *balik-balik passport nemu working pass
Petugas: oh kamu kerja?
Saya: iya pak di sabah
Petugas: uda berap lama?
Saya: hampir 2 tahun
Petugas: scan dulu saja barangnya *balikin passport

— sesudah 4 tas di scan —

Petugas: boleh tolong buka tas yang ini? *nunjuk tas yg tidak masuk bagasi
Saya: silahkan *tas dibongkar
Petugas: ada sesuatu di bagian paling bawah
Saya: itu tas kamera pak.
Petugas: bukan, di dasarnya *ngebongkar semua barang
Saya: *pasrah
Petugas: ini isi perhiasan? *nunjuk bungkus bantal tiup
Saya: itu bantal tiup buat tidur pak
Petugas: oh.. *tetap ngebuka bungkus bantal n memastikan
— setelah 5 menitan —
Petugas: coba saya scan ulang tasnya ya.
Saya: silahkan saja

— tas discan ulang —

Petugas: oh sepertinya ini memang model tasnya.
Saya: oke.. *masukin semua barang balik ke tas
Petugas: itu tas yang besar juga sepertinya ada penebalan juga di sisi kanan bawah.. *bisik-bisik ke temannya
Saya: *mulai kesal
Petugas: boleh tolong dibuka juga? Bawa susu dari malaysia?
Saya: hah? Susu apa? *ngebuka tasnya
Petugas: oh ternyata buku ya..
Saya: iya buku. Bapak meriksain barang saya karena liat saya kerja di malaysia? *nadanya uda ga santai
Petugas: oh ga, memang ada penebalan yang butuh dipastikan. Ada dokumen-dokumen sah?
Saya: dokumen apa?
Petugas: dokumen yang menyatakan kamu bekerja *masih bongkar tas ga ada arah
Saya:  bapak baca passport saya ga? Di situ tertulis jelas saya kerja sebagai apa dan di mana *nadanya uda tinggi beberapa oktaf
Petugas: oh begitu..  okey, terima kasih. maaf ya.  *buru-buru ngerapiin tas
Saya: cuma ngeliat dengan tatapan kesal

Saya sering mendegar cerita tkw yang  diperas di bandara, akhirnya minggu kemarin merasakan sendiri modus operasinya. Ini sungguh menggenaskan, berjuang setengah mati di negeri orang, kembali ke negeri sendiri masih harus “dikerjai” pihak-pihak berwenang yang mencari kesempatan. 

Bayangkan apa jadinya jika saya takut dan panik ketika ditanya soal dokumen yang sebenarnya tak pernah ada itu? Atau soal susu milo yang memang sering dibawa sebagai oleh-oleh dari Malaysia dan sah-sah saja?

Tragis sekali banyak manusia yang merasa memiliki hak pada hak orang lain. Dalihnya “Akh mereka kan bergaji ringgit, bagi uangnya sedikit bolehlah!”

Ke mana tulisan ini seharusnya diarahkan? Ntah.. Tulisan ini hanya bentuk curahan kekesalan tentang betapa bobroknya “nurani” yang ada pada sistem di negeri tercinta ini. 

Pelajaran sederhana yang bisa saya ambil dari kejadian ini: kalau benar ga perlu takut dan kalau pulang kampung jangan seperti backpacker kehabisan baju yang belum mandi. Sekian 

Padang, 2015-3-17
Ivy
*biru melepaskan kekesalan


2 responses to “Tkw dan uang susu”

  1. francessa Avatar

    Mungkin anda hanya perlu menyodorkan secangkir milo panas kepada mereka ketika pemeriksaan #sodorinmilo #menambahkekesalan #ditimpukdaripadang :”)))

    1. blueismycolour Avatar

      Hahaha.. Mungkin sy hanya butuh mandi dan beli baju baru :)))

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *