“Mama anfal, Nal..” begitu ucap sepupu saya di ujung telepon sekitar satu jam setelah telepon terakhir saya dengan ibu yang memang sedah mengeluhkan maag beberapa hari belakangan. Respon pertama saya, marah, meraung dan berteriak kesal.
Pagi itu, setelah telepon ditutup memang saya berencana akan pulang. Memesan travel menuju Jakarta, menyusun barang seadanya, memasukkan biskuit kesukaan mama ke dalam ransel, dan mengisi perut saya dengan nasi kuning yang sudah saya beli sedari tadi. Di beberapa suapan terakhirlah telepon itu berbunyi. Saya masih ingat rasa asin air mata yang bercampur dengan nasi kuning saya.
Berselang sekitar 15 menit, telepon kedua datang membawa kabar yang tak ingin saya dengar. Ibu meninggal karena serangan jantung.
Saya hanya bisa diam dan berteriak. “Koq bisa… koq bisa… koq bisa…” Hingga tetangga kosan saya keluar dan memeluk saya. Lebih dari 2 minggu berselang, pun di sini saya masih mencoba meraba-raba luka tusukan tiba-tiba ini.
Satu oleh-oleh besar kehilangan, penyesalan. Selalu ada sesal yang tertinggal di sana. Semakin tiba-tiba peristiwanya terjadi, semakin mungkin sesal yang tersisa lebih besar. Saya memutuskan untuk membagi beberapa informasi berharga yang saya kumpulkan dari peristiwa ini. Semoga penyesalan saya bisa menjadi pelajaran berharga bagi orang lain.
Jantung, sering disebut sebagai silent killer karena seringnya melanda tiba-tiba dan tak terduga. Namun sebenarnya ada beberapa tanda-tanda kecil yang saking kecilnya sering kali kita sepelehkan. Alarm silent yang merupakan tanda-tanda akan munculnya serangan jantung. Mari lebih peka bagi orang-orang tersayang dan diri sendiri.
- Sindrom sakit jantung pada laki-laki atau perempuan sering kali berbeda.
- Sindrom yang terjadi pada perempuan biasanya lebih mild sehingga sering luput dari diagnosis dokter umum. Perempuan jarang melaporkan sakit pada dada seperti yang dialami oleh laki-laki. Jantung adalah pembunuh perempuan kedua setelah kanker payudara.
- Salah satu sindrom penyakit jantung yang dirasakan perempuan sering berupa perut kembung dan ulu hati (perut bagian atas) seperti ditusuk-tusuk/ perih, tertenan, atau terbakar. Sehingga seringnya didiagnosa sebagai sakit maag biasa.
- Kehilangan nafsu makan dan gangguan pencernaan (diare atau konstiplasi), pusing yang disertai merasa lemas yang teramat terutama di malam hari. (BEWARE: Sindrom ini sering disepelehkan karena secara logis kurang bernafsu makan, jadi sulit pup sehingga jadi lemas dan pusing)
- Menjadi sulit tidur, nafas pendek-pendek, dan kecemasan yang meningkat drastis kadang disertai dengan keringat dingin. (Sindrom ini tidak terjadi sepenuhnya pada ibu saya, dia hanya mengeluh sulit tidur 2 hari terakhir, tanpa keringat dingin)
- Untuk laki-laki, serangan jantung lebih umum terjadi pada umur di atas 40 tahun dan untuk perempuan lebih umum terjadi di atas umur 55 tahun.
Buat siapa saja yang membaca tulisan ini, jika anda, atau keluarga anda mengalami penyakit maag yang tak jua membaik setelah seminggu, ada baiknya untuk mulai mencurigainya. Terutama jika memiliki riwayat keluarga yang memiliki sakit jantung. Ada baiknya meminta pemeriksaan EKG jantung. Ya keputusan untuk lebih sadar jauh lebih baik ketimbang penyesalan.
Percaya lah!
Life is so fragile. indeed.
Padang, 2020-04-02
ivy
#mencegahlebihbaikdarimenyesali #Stayhealth #lifebalance #protectyourheart #jagajantung #jantunghati #menjagajantung
Leave a Reply