Teruntuk yang Terlupa

Akhir-akhir ini pikiran sering berpesta pora di kepala. Membuat band lengkap dengan segala gendang dan gaduhnya, tak kenal waktu. Menyita semua energiku lalu kamu terlupa. Terpinggirkan dengan segala goresan dan luka lebammu. Maaf sayang..

Aku sedang gamang dan mencari-cari pegangan. Berpikir keras. Ya.. hanya berpikir dan lupa mengikut sertakanmu dalam proses. Sebenarnya aku takut, aku belum siap dengan segala gelombang rasa yang akan menerjang. Maaf sayang..

Untuk sementara, ya sementara saja aku akan menepikanmu. Tunggu aku punya cukup tenaga lagi untuk berdiri dan berjalan, lalu aku akan membalutmu dengan penuh hati-hati, menjahit lukamu dengan penuh sayang dan merengkuhmu utuh.

Saat ini berada terlalu dekat denganmu membuatku rapuh. Aku terseret pada kenangan-kenangan lama yang menenggelamkan. Sesekali saat rindu, aku akan membuka pintu dan mengambil sepotong rasa, mengunyahnya perlahan-lahan membiarkan pahitnya lumer dan menjalar di seluruh nadi, menelannya bersama air mata. Lalu membawanya ke negeri mimpi dan keesokan hari kembali menutupnya dengan selimut tabah. 

 

sunrise around the sea, flores
 
Doakan saja proses ini cukup efektif membuatku utuh kembali. Agar cepat-cepat bisa kusematkan kembali hati ini ke dada.

Bandung, 2016-2-22

Ivy

*biru mencoba berdamai 


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *