
Dalam bahasa Sunda, imah itu berati Rumah. Rumah Seniman Cafe dan Resort yang terletak di jalan Kolonel Masturi no 8 ini menawarkan kenyamanan menyatu dengan alam. Hiasan dari kayu atau bambu menjadi pemanis di tempat ini. Seperti namanya, dominasi dari bangunan-bangunan di tempat ini bergaya sunda.
Memasuki lapangan parkir, akan tertera tulisan besar dengan hiasan bambu, Imah Seniman. Resepsionis untuk penginapan terletak pada bungalow kayu di sebelah kanan sebelum memasuki kafe.

Segera setelah check in kami diantarkan menuju kamar. Kamar-kamar terletak agak terpisah dan lebih ke dalam dibandingkan kafe. Berbelok ke kanan, kami disambut dengan jembatan kayu dan bunyi gemercik air sungai, adem. Ditambah beberapa pengkolan lagi akhirnya kami sampai di kamar. Junior room dengan pemandangan danau buatan.

Kamar dengan pintu berkayu jati dan dinamai dengan nama-nama pewayangan. Pertama kali memasuki kamar yang terasa, damai dan tenang. Kamar ini terbilang cukup luas dengan segala perabotan juga terbuat dari kayu jati. Tempat tidur berkelambu, meja dan kursi serta lemari.

Tempat tidur dengan kelambu menambah kesan klasik dari kamar ini, saya suka. Dua kursi dan meja kecil terletak persis di depan jendela besar dengan pemandangan yang langsung memperlihatkan danau buatan, duh indah dan langsung jadi spot favorit saya.
Di danau ini banyak sekali ikan-ikan kecil yang tentunya akan menjadi kesenangan tersendiri bagi keluarga yang membawa anak kecil. Oh tersedia juga perahu untuk mengelilingi danau buatan ini.

Sebagai teman untuk menikmati suasana, resort ini juga menyediakan teh dan kopi yang bisa diseduh sendiri dengan pemanas air yang telah disediakan. Buat yang berminat memesan bandrek atau sekoteng juga bisa memesan langsung dari kafe. Nah, posisi kamar yang tersebar agak sedikit mepersulit pemesanan, sehingga sering kali memakan waktu lama untuk sampai. Jika terburu-buru, ada baiknya langsung memesan ke kafe, sembari bisa menikmati suasana pengunungan dengan hawa yang sejuk.

Selain memiliki kamar dan tempat tidur yang luas, kamar mandi di Imah seniman juga terbilang besar. Hanya saja lantai kamar mandi yang menggunakan marmer terkadang licin setelah digunakan, sehingga sebaiknya berhati-hati terutama jika membawa anak kecil.

Menghabiskan malam di Imah seniman sembari menyantap makanan di kafe bisa menjadi salah satu pilihan yang menyenangkan. Selain tak perlu bermacet-macet ria ke arah Lembang, suasana kafe di Imah seniman yang berlampu-lampu romantis untuk menghabiskan malam dingin. Biasanya juga akan disediakan api unggun untuk menghangatkan suasana.

Pagi di eco resort ini bisa dihabiskan dengan berkeliling. Ada kolam renang, kolam pemancingan dan beberapa villa yang terletak lebih ke dalam dengan suasana yang lebih alam. Bahkan tersedia juga tempat outbond di sini.
Makanan pagi dihidangkan di kafe dengan gaya prasmanan. Ada bubur, surabi, nasi dan mie goreng. Namun di low season jika tamu hotel tidak mencapai 30 orang, maka makanan pagi akan berupa porsi biasa per orang dan jika ingin lebih bisa merogoh kocek sendiri.
Secara keseluruhan menginap di tempat ini sesuai dengan tag line nya
“bobogahan di hutan, makan di hutan dan tidur di danau”, adem dan bikin betah.
Comfort: ****
Price: ***
Clean: ****
Location: ****
Food: ***
Service: ***
Value for money: ***
Untuk harga dan pemesanan hotel ini bisa langsung dicek ke agoda atau ke booking.com
Leave a Reply