Beberapa tahun bersama kamu telah membuat saya cukup yakin tentang kamu. Sepertinya saya memang harus membulatkan tekad untuk hal yang satu ini. Toh.. secara teori saya sudah bersama kamu sejak bertahun-tahun lalu. Kamu memang sangat berbeda dengan dia! Tapi satu yang pasti, kamu membuat saya jatuh cinta dan saya memilih kamu.
Saya memang tak pernah bisa berjanji untuk menghapus dia. Dia akan tetap menjadi “sesuatu” yang berharga dan akan selalu saya simpan di sudut hati saya. Bagaimana tidak, dia seperti sahabat kecil bagi saya! Dengan menutup matapun saya bisa menyadari tiap inchi dari dia. Terlalu banyak hal yang sudah kami lewati bersama, bahkan hampir setengah dari umur saya, saya habiskan bersama dia. Kamu tau itu?
Tapi hidup adalah pilihan! Pilihan untuk berkembang atau tetap di tempat! Meninggalkan kelambu hangat dan melewati badai juga adalah pilihan. Kamu membuat saya rela meninggalkan semua kelambu-kelambu hangat saya dan berlari menyongsong badai ini bersamamu. Saya tak tau betapa besar cinta saya padamu, seberapa kuat saya dapat bertahan untukmu. Tapi yang pasti saat ini, saya telah meninggalkan dia dan memilih kamu.
Hidup memang tak melulu soal kamu ataupun dia. Masih banyak faktor lain yang ntah akan membawa saya kembali pada dia, atau malah mempertahankan saya di sini padamu. Saya hanya akan berdoa, semua terjadi menurut yang seharusnya dan memang terbaik bagi saya. Tak akan lupa saya selipkan doa untuk dia yang telah menjaga saya selama ini. Saya tak mau berbohong, saya pasti akan merindukan dia!
Semoga dia masih mau menerima saya, saat saya rindu untuk bercengkrama. Menikmati candaan dan gurauan di sepanjang jalan yang sudah begitu terpatri di kepala saya. Saya berharap dia tetap mau menjadi sahabat saya di sana. Sesuatu yang akan selalu saya rindukan pelukan dan senyumannya, tempat di mana saya akan kembali ketika saya lelah dengan kamu. Yaa..saya tak mendoakan hal itu!
Sekali lagi terima kash untuk “dia”. Maaf saya harus meninggalkan semuanya! Apapun di dunia ini butuh pengorbanan. Tak terpikirkan juga oleh saya, si “manja” ini berani meninggalkan dia yang selalu menjaga saya selama ini. Demi kamu, yang bisa saya pastikan tidak setelaten dia dalam menjaga saya. Mungkin ini pengorbanan yang harus saya buat!
Tapi sudahlah, ada bagian lain dari kamu yang membuat saya jatuh dan tak lagi mempedulikan hal lain. Saya memang tak seterawat ketika bersama dia, tapi saya sebebas burung kecil ketika bersamamu. Saya memang tak senyaman ketika dalam kelambu-kelambunya, tapi saya belajar menjadi dewasa bersama denganmu. Saya memang tak sehangat bersama dia, tapi denganmu saya mempelajari adanya pelangi setelah hujan badai.
Saya harap pilihan saya ini benar! Toh..Saya pikir ini pantas untuk diperjuangkan! Saya tak bisa menilai sesuatu yang belum saya rasakan,bukan. Semoga saya menjadi manusia baru yang lebih baik bersamamu. Semoga kita berdua bisa saling melengkapi dalam menjalani hidup ini,amin. Sekian saja surat saya buat kamu. Mohon jangan kecewakan saya!
Bandung, 2009-07-21
Ivy
Leave a Reply