Buku Nadira dimulai dengan alur lambat yang kian memikat dan menjadi sedemikian melekatkan jari di lembar-lembar di bagian akhir.
Buku ini saya beli beberapa tahun silam, cerita awal yang lebih lambat dengan tokoh yang begitu banyak, membuat saya menganggurkan buku ini cukup lama. Hingga kemarin saya menamatkannya dan tersihir dengan cerita dramatis kehidupan Nadira.
Buku Nadira ini adalah penyempurnaan dari buku berjudul “9 dari Nadira” yang terbit mendahuluinya. Berbekal 2 tambahan kisah baru, 11 potongan kisah yang malang melintang waktu ini merangkai sendiri kisahnya.
Buku ini seperti konspirasi dari para tokoh yang menuturkan bagiannya masing-masing. Semacam puzzle yang saling melengkapi dengan sudut pandang berbeda-beda demi utuh urat nadi cerita utama. Tentang seorang perempuan tangguh bernama Nadira yang ditempa kehidupan.
Sosok Nadira sendiri digadang-gadang begitu dekat dengan sosok penulis yang juga adalah jurnalis di salah satu media kenamaan Indonesia. Runtutan kejadian politik dalam dan luar negeri dipaparkan dengan runtun dalam cerita pendek dengan alur yang maju mundur. Detil-detil ini membuat cerita Nadira menjadi semakin terasa nyata dan begitu dekat dengan masyarakat Indonesia.
Buku karangan Leila S Chudori ini terasa seperti kumpulan kisah yang dituliskan di buku harian dengan detil yang mengagumkan. .
Dengan kisah percintaan yang berbelit ala telenovela, saya dibuat berdebar-debar menanti akhir dari kisah ini. Dalam 304 halaman itu, rasa satir dan pahit getir kehidupan tersampaikan dengan baik hingga di lembar terakhir.
Pesan penting dari penulis untuk kita :
kehidupan itu rangkaian dari keputusan-keputusan yang terlambat ~Nadira, Leila S Chudori
Padang, 2018-04-15
ivy
Leave a Reply