Crazy Rich Asian

“Uda nonton crazy Rich Asia belum?” Setelah pertanyaan ketiga, saya tau film ini pantas untuk ditonton terlepas dari kesan hura-hura yang saya tangkap darinya.

MV5BMTYxNDMyOTAxN15BMl5BanBnXkFtZTgwMDg1ODYzNTM@._V1_
picture from google

Kemarin malam akhirnya saya berhasil menonton film berdurasi 140 menit ini sebelum turun dari bioskop. Maka harus saya akui, film besutan sutradara John M Chu ini lebih dari sekedar hura-hura pamer kekayaan dari chinesse kaya Singapore. Film yang diadaptasi dari novel kevin Kwan ini merupa sebagai paket lengkap yang dikemas dengan baik dan menarik tentang tema Cinderella di era modern.

Kisah roman ini lebih dari sekedar cerita cinta picisan perempuan biasa yang dijatuhi cinta dan diselamatkan oleh pangeran berkuda putih yang tampan lagi kaya. Bukan. Beberapa adegan film ini dieksekusi dengan begitu lihai dan memukau. Salah satunya adegan pembukaan yang menjelaskan seberapa kaya seseorang dengan cara yang begitu jitu sekaligus memikat.

Pemilihan artis yang mumpuni tentu juga membantu membuat film ini bukan sekedar mewah tapi juga berkualitas. Michelle Yeoh sebagai ibu punya wibawa dan pesona yang tak tertolak. Terlepas dari pemeran Nick Young yang diperankan oleh Henry Golding sebagai peran pertamanya dalam dunia film. Baik Henry maupun Constance Wu yang berperan sebagai Rachel Chu berperan dengan sangat mulus di film ini.

Bagian tengah dari film ini membawa penonton untuk bermimpi, mencicipi kehidupan jetzet. Seperti sneak peak tentang bagaimana kalangan atas menghabiskan dan menghambur-hamburkan uangnya. Bagian ini memberi kerling-kerling pada film, seperti serbuk tinkerbell. Orang-orang yang berada pada level biasa merasakan glamournya, orang-orang dengan level yang sama merasa bangga dengan pemandangan yang terpampang. Mungkin ini juga yang membuat film ini segera menjadi perbincangan dar khalayak banyak.

Di sisi lain, sisi glamour ini juga cukup untuk membuatmu berkaca bahwa sebenarnya manusia hanya ingin merasa bahagia. Merasa bahagia yang di tahap-tahap tertentu butuh usaha esktra karena hal biasa tak lagi mampu memberimu rasa yang dicari. Satir sekaligus tragis. Tapi tentu saja bukan ini yang ingin ditonjolkan.

Secara keseluruhan film ini menarik. Paket lengkap tentang tradisi, tentang keluarga chinesse, tentang kehidupan jetzet sepaket dengan hal-hal tak terlihat yang sering tak terungkap tentang image-image dan kekangan yang datang sepaket dengan harta dan kekayaan itu.

Buat saya, ending paling klimaks dari film ini pada permain mahyong dan percakapan brilian yang menyertainya. Ini scene paling dalam dan mengena untuk saya. Apa yang terjadi di sana? Silahkan tonton langsung filmnya.

Film ini cukup ringan, renyah dan manis untuk jadi penutup hari. Bravo untuk semua yang terlibat.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *