Kemarin mencuri dengar salah satu resep membuat puisi di kelas #poetrylab Bang Wessly dan Theo di Senemu kemarin.
Resepnya: meminjam tulang2 dari puisi kesukaanmu.
Maka pagi ini setelah punya waktu saya ingin mencoba resep tersebut
Puisi kesukaan saya “Di restoran” karya Sapardi Djoko Damono
————-
Ini adukan saya dari puisi tersebut:
Kita berdua saja, duduk.
Aku memesan aroma pinus dan ranting-ranting cemara hijau yang menjulang.
Kau ntah memesan apa.
Aku memesan bintang dan teman-teman malam yang selalu punya cerita.
Kau memesan lembutnya pasir dan gemuruh ombak yang memecah karang.
Sebenarnya kau pesan apa aku tak mengapa.
Tapi satu butuh kau tau.
Terselip doa di tiap pesananku, agar kau sudi ada di situ.
Dago 485, 2017-4-17
Ivy
Leave a Reply