Nona..Lama aku tak mengaduh padamu atau sekedar bercerita ya! Kali ini aku datang dalam keadaan lunglai dan kuyuh yang teramat sangat. akh.. rasanya untuk menyebut namamu pun aku begitu sulit. Aku ingin bertanya nona, mengapa cuaca bisa berubah sewaktu-waktu? Hari ini terang dan besok berawan. Hari ini mendung dan besok sedikit cerah. Apakah sebabnya nona?

Aku baru saja diterpa perubahan cuaca yang begitu ekstrim nona! dan sampai sekarangpun aku masih limbung dan bingung dengan keadaan itu. Matahari yang sedang bersinar dengan indahnya tiba-tiba saja tertutupi awan dan dipenuhi kabut dan hujan lebat, dalam hitungan menit nona. Argh…

cuaca itu sungguh mempengaruhi hidupku. Aku tak siap nona! Bahkan jaket dan payungku pun ntah ada di mana. Aku bahkan tak ingat di mana aku meletakkan payung dan jaket itu. Aku mengira cuaca cerah ini akan menghiasi hari setidaknya seharian ini nona. Karena begitu yang terjadi dan sudah-sudah, jika akan badaipun setidaknya ada petir yang menyambar. Bukan begini, tanpa pemberitahuan apa-apa dan langsung membuatku kuyup dan basah. Meninggalkanku dalam limbung dan bingung di tengah kuyupnya hujan. Sekarang ketika aku dipaksa untuk beradaptasi..rasa-rasanya ini telah jauh dari kata tepat!

Terlambat..terlambat.. aku terlanjur merasa kecewa dan menjadi lembam dengan semuanya. Aku takut untuk beradaptasi dan kembali dikecewakan lagi.

Nona aku butuh pelukan hangatmu! Sebab hanya padamu aku menjadi diriku dan berbagi suasana hatiku yang tak menentu ini.. Kumohon Peluk aku nona! Seerat dan sehangat pelukan ibuku..

“Aku mencoba mengatakan pada diriku sendiri, ada beberapa hal yang memang kadang tak bisa kau temukan jawabnya. Meski sekeras dan segigih apa coba kau cari dan kau timbang, ‘ia’ hanya tak ada di sana. ‘Ia’ menjadi alasan sekaligus
penyebab yang tak terdefinisi.

bandung,2010-07-30 ( 12.08 pm)
ivy
*biru yang sedang penuh dengan tanya, asa dan rasa yang menyesakkan.