Aku tak pernah jauh darimu, aku hanya menepi dan berdiam di pojok. Aku begitu senang berada di antara dinding-dinding, memberikanku perasaan nyaman yang tak dapat kuceritakan. Sama halnya dengan kamu yang begitu senang ada di tengah kerumuman dan selalu dikelilingi oleh banyak orang. Kita hanya punya tempat favorit yang berbeda.
Aku tak pernah jauh darimu, aku hanya menepi dan berdiam di pojok. Agar kamu punya lebih banyak ruang untuk bergerak dan berinteraksi. Bukankah kamu begitu senang melakukan hal itu sobat? Aku terkadang takut terlalu lama berada di tengah bersamamu, takut terlena dengan dunia glamor yang kupastikan bukanlah pilihanku. Aku senang ada di antara tembok-tembok kokoh yang pasti dan tak pernah berbohong, yaa.. mungkin aku punya sedikit kesulitan untuk percaya dengan sekelilingku melebihi tembok-tembok itu. Aku terlalu pengecut! Aku takut dikhianati, aku takut terluka!
Sekarang sepertinya kamu terluka (kembali) dan terlihat kuyuh di sana! Mari ke sini.. Aku tak menawarkan solusi, hanya menawarkan tempat yang tak butuh konklusi. Tempat berdiam yang harusnya sejenak, lalu kembali melanjutkan hidupmu. di pojok ini masih ada tempat untuk seorang kamu dan merekatkan kembali hatimu yang tak berbentuk itu.
Akh..aku tak berani berbicara terlalu frontal tentang hatimu,toh hatiku tak lebih kuat dari punyamu. Kita tau sobat, hati kita sama-sama rapuh! Hanya saja kamu jauh lebih berani dan antusias ketimbang aku! Kamu memandang semuanya dari segi positif sedang aku melihatnya dari seberangnya. Mungkin hal itu juga yang membuatku masih tetap tersudut di sini, sedang kamu telah berdansa ria di sana dan (kembali) terluka.
Aku berpikir dan hanya selalu berpikir tanpa pernah mengambil langkah untuk bergerak. Ntah la! Ntah sampai kapan aku akan terus berada di pojok-pojok dingin ini sambil terus berpikir. Aku hanya berharap ada seseorang yang menyadari keberadaanku dan menarik paksa diriku. Terdengar lucu memang! Menggantungkan harapan pada orang lain, padahal belakangan ini hal itu paling benci aku lakukan. Sudahlah…
Atau mungkin ada cahaya biru indah gemerlap di tengah kerumunan itu yang bisa membuatku terpukau dan beranjak untuk mengejarnya. Berharap hal itu benar-benar ada, atapun jika itu mimpi, biarkan aku mengkhayal dalam sadarku. Setidaknya hal itu bisa membuatku bergerak, membuat benda kecil itu kembali merasakan sensasi yang telah lama dilupakannya.
Ya..mungkin hanya sekejap,
namun sekejap pun tak apalah..
Aku rindu kembali mengecapnya,
lalu apapun yang terjadi tak apalah..
Seperti yang telah kamu lakukan selama ini! Karena aku orang yang paling tau sudut itu tak pernah lari ke mana.
Apapun yang kelak akan terjadi pada kita, kamu tau di mana mencariku! Sebagian diriku telah kutinggalkan di antara tembok-tembok itu. Dan kuharap saat kita kembali bertemu di sana, kita telah membawa aku yang lebih tegar dan cerita-cerita baru yang manis namun siap untuk selalu dikenang.
Kamu tau di mana bisa mencariku! Cukup melonggok…
gambar dari sini
Bandung,2010-01-06
ivy
*biru dalam radang tenggorokan sdkt curhat!
Leave a Reply