“Untuk menjadi dewasa kita butuh perjuangan, kebebasan, usaha dan pengorbanan. Kita berusaha mencari sesuatu yang selama ini kita inginkan, tapi di lain pihak untuk sesuatu yang kita inginkan itu kita harus berkorban.”
Begitu petikan tulisan lama dengan tanggal penulisan 1 June 2004, tepatnya 14 tahun silam. Saya beberapa kali mengedipkan mata sebelum tergelak saat menemukan file tua di folder coretan iseng.
Membaca kembali tulisan berjudul perjalanan ini serta merta memutar memori lama di kepala saya. Tahun 2004 adalah tahun penting. Saya yang ketika itu manja, berani memutuskan untuk bersekolah ke Jawa Barat yang cukup jauh dari kampung halaman saya Sumatera dengan segala pertimbangan yang dibantu semesta.
Terbayang lagi bingkai kacamata yang ketika itu saya kenakan, terbayang lagi komputer jadul di sudut kamar sempit, tempat tulisan itu saya tuliskan. Terbayang lagi betapa perasa dan penuh dramanya saya yang 14 tahun silam itu. Terbayang lagi antusiasme yang bercampur dengan rasa ragu ketika memberanikan diri keluar dari kelambu nyaman saya. Terbayang lagi betapa cemasnya ibu ketika dengan berat hati melepas saya bersekolah ke luar kota. Terbayang lagi haru ketika melambai-lambai tangan menghantar ibu kembali ke Jakarta setelah menemani saya ke Bandung. Terbayang lagi tangisan-tangisan rindu pada rumah di malam-malam pertama hidup menjadi anak kosan. Terbayang lagi rasa sedih ketika harus membeli makanan di kala sakit. Terbayang lagi rasa depresi ketika belajar kalkulus dengan buku bahasa Inggris. Lalu semua potongan-potongan kenangan itu ditutup dengan senyum bahagia.
Satu yang saya sadari, ternyata sedari dulu kala jiwa saya sudah ketua-tua-an. Di akhir kalimat yang saya tulis di atas merupa kenyataan yang sudah terjalani. Tulisan ini ucapan terima kasih untuk diri yang 14 tahun silam berani menjalani segala halal merintang ini.
Dear You, We Did it! ^^
Padang, 2018-04-07
ivy
Leave a Reply