Tau apa hal paling menakutkan di abad 20 ini? Ketinggalan handphone.
Gemes pengen nanya koq bisa ya? Well, shit happens.
Kejadiannya kemarin dan tentu saja dengan sentuhan keteledoran yang dipadu dengan kepala yang berkelana entah ke mana. Intinya hp saya tanpa sepengetahuan saya keluar dari saku dan tergeletak di area kaki bangku depan mobil teman saya.
Sebenarnya sadarnya cukup cepat, tapi apa daya mobil teman sudah melesat dengan lebih cepat.
DEG!
Respon pertama saya, panik. Saya pikir saya cukup pucat ketika itu. Mencoba mengejar mobil yang sudah berlalu tentu saja tak terkejar.
.
“Tau nomer temannya gak mbak?” tanya pak satpam baik hati yang mendapati saya kalut dan pucat. Saya diam, mengingat dan mengingat lalu menggeleng. “Waduh…” ucap Pak Satpam. “Kalau telepon rumahnya tau?” tanyanya masih mencoba membantu. Lagi-lagi saya menggeleng.
.
JLEB
.
Saat itu saya sadar, betapa benda ini begitu dekat dan sudah segitu lekatnya dengan saya seperti kulit sendiri. Sampai-sampai saya lupa, apa rasanya hidup tanpa gadget. Saya tak lagi mengingat satupun nomer telepon teman di luar kepala, karena tak lagi butuh memencetnya. Tak lagi ingat nomer telepon rumah karena tak lagi pernah menggunakannya. Email? Boro-boro hafal email temanmu, sebagian bahkan alamat lengkap rumahnya saja, tak pernah saya tau.
.
Kemarin berakhir baik, dengan bantuan dan kemurahan hati orang-orang saya berhasil menghubungi salah satu teman baik via instagram. Memang sungguh pelik dan berbelit hubungan kita dengan sosial media dan gadget ini. Tapi cukup lah kejadian kemarin bikin saya tertampar. Cukup untuk bikin saya sadar dan lebih berhati-hati, minimal mengingat nomer telepon dari 1-2 teman terbaikmu.
.
Kalau kamu, nomer telepon siapa yang kalian ingat di luar kepala? Pernah punya cerita berbau serupa?
.
Bandung, 2020-11-16
Ivy
Leave a Reply