“Cobain deh rare cheese cakenya. Enak banget!” saya lupa siapa yang pertama kali menceritakan tentang rare cheese cake ini kepada saya. Tapi saya ingat suapan bahagia ketika memakannya.
“Enak kan?” beberapa pasang mata sahabat memandang dan menanti ekspresi saya begitu menyuapnya ke mulut. Respon saya ketika itu mengangguk-angguk bahagia dan berkata. “Enakkkk…”
Lalu mereka serempak berkata, “kan….”
Rare Cheese cake adalah nama salah satu kue yang terpampang di etalase Kakiang Bakery Ubud. Tempat dan persinggahan wajib kami, menu andalan yang pasti kami kunjungi setiap tahun.
Setelah tiga tahun berturut-turut kembali ke Kakiang untuk rare cheese cakenya, saya sadar sesuatu. Jangan-jangan nama kue ini tak dipilih sembarangan. Seperti persahabatan aneh kami yang menyatu dan baur menghasilkan rasa yang pas ketika bersama. Seperti itu juga rasa cheese cake asam yang padu padan bersama asin, lalu dinetralkan dengan rasa gurih dari biskuit yang ada di lapisan dasar. Perfect!
Kami ber-sekian (jumlah pertemanan yang semakin melebar), serempak bahwa rare cheese cake Kakiang adalah cheese cake terenak.
Seperti cheesecake dengan rasa yang aneh dan jarang ditemukan ini, saya juga bersyukur menemukan teman-teman ‘aneh dan unik’ di Ubud yang menemani saya memakan kue ini. Atau jangan-jangan kue ini jadi begitu berharga karena ada kalian yang bisa dibagi tiap suapan?
Di akhir, rasa unik yang familiar ini yang rasa-rasanya membuat kita datang secara berkala ke Ubud, bukan? Maka rare cheese cake adalah rasa paling tepat untuk mengambarkan kerinduan dan kebutuhan saya akan persabahatan di Ubud ini.
Coz you are rare, as rare and as delicious as my cheese cake!
Dago 485, Bandung 2018-11-23
ivy
Leave a Reply