Menepi & Meresapi

“Pernah tiba-tiba menyadari ada beberapa goretan baru pada tubuhmu?”

“Luka dari mana ya?” lalu pela-pelan ingatan akan membantumu menata apa saja yang telah kamu lakukan pada tubuhmu di beberapa hari atau minggu atau bulan terakhir. Kamu kemudian akan memegang luka tersebut dan berkata, “oh iya ya..”

Hal semacam ini biasanya terjadi ketika kembali dari perjalanan yang menantang seperti ke gunung, hutan atau bermain di pantai. Pengalaman baru yang ditawarkan ketika itu, membuat kita tak awas pada luka-luka baru yang didapat. Goretan-goretan kecil pada kaki atau tangan serasa tak berarti, ketika itu.

Baru setelah punya waktu jeda untuk duduk dan menepi, pelan-pelan rasa perih dan lelah itu menelusup. *Jess… Melarut seperti tablet obat pada air.

Hal ini yang tengah saya rasakan sekarang. Setelah kegilaan di 3 bulan kemarin yang sulit dijelaskan dengan kata-kata, bulan ini saya ingin melarut. Duduk begong, dan meneliti tiap inci tubuh dan memeriksa luka-luka gores yang ada namun belum saya sadari.

Pagi ini, memulai hari dengan santai. Menulis jurnal, berenang dan memanjakan tubuh dengan asupan yang sehat. Lalu.. tanpa banyak usaha, saya segera menemukan salah satu goretan tersebut.

Luka tersebut, tertulis rapi di blog pribadi saya, menanti untuk dipahami.

Dalam 3 bulan terakhir, hampir semua tulisan pribadi saya bertema merawat diri, mengingat diri. Segala hal tentang mencintai dan memberi waktu untuk diri.

Diri maafkan saya yang tak awas dengan pesan-pesan yang kamu sampaikan dari tulisan-tulisan itu. Ini pelajaran penting tentang menyadari kemampuan sendiri, tentang berhenti sebelum tabrakan. Ya, saya akan terus menuliskannya untuk mengingatkan diri. Lagi lagi dan lagi, hingga hal ini menjadi kebiasaan.

Kata mantan kekasih, mengenal seseorang itu butuh seumur hidup dan komitmen. Saya rasa hal ini berlaku juga untuk hubungan dengan diri sendiri.

Hei, mari saling mengingatkan! Saya percaya tulisanmu selalu punya cara menemukanmu di waktu yang tepat.

“Ada luka-luka yang baru tersadari ketika kamu menepi, ketika semua ria-ria pengalaman (baru) berakhir dan kamu mendapati kenang-kenangan berharga berupa luka.”

PS: Tak ada yang disesali dari kegilaan 3 bulan lalu, pengalaman dan pelajaran yang didapat sangat berharga. Tapi cukup jadi bekal untuk tau mampu dan sanggupmu. After all terima kasih untuk semua jeda dan semua pelukan dan senyuman yang membantu melewati kegilaan kemarin ^^

 

DSC00883.JPG
taken by Ruri Fitriyanti

 

DEAR MYSELF: Mengambil waktu untuk diri sendiri itu bukan egois tapi self love!

 

Nusa Dua, 2019-04-02

ivy

 

 

 

 


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *