“oh jadi ini tukang pos ku. Keren juga.. ” begitu batinku sembari stalking blog dan twittermu setahun lalu. Surat cinta pertamaku yang berjudul pejuang mimpi langsung kau pilih untuk diposkan. Wah aku berbunga-bunga dan terakhir kutahu, kamu punya buku berjudul pelesir mimpi. Maaf belum sempat kubaca, tapi  pasti kan kubaca. Janji. 

Aku harus berterima kasih pada bosse dan Pos cinta yang berjasa mempertemukanku denganmu. Berbekal segala surat-surat cintaku yang tolong kau sampaikan dalam sebulan dan pertemuan di Bandung tahun lalu. Akh apa masih ingat dengan goretan tanganku? Orang yang berani mengataimu jutek? Tak apa, rasa-rasanya tak ada yang khusus di tulisanku sampai harus membekas di kepalamu. Berbeda denganku yang mulai terpesona aksaramu. Kata-katamu setajam pisau yang menusuk kalbu lalu ditaburi lelucon satir. Aku suka. 

Ada yang bilang kamu seksi? Buatku, pria seksi itu yang punya cerita luar biasa di kepala. Selalu menarik dan mengelitik hati, ya seperti kamu. Nah kalau boleh, undanglah aku sekali saja bertandang ke beranda kepalamu. Mungkin kita bisa membahas mimpi-mimpi patah ditemani alunan biola menyayat hati dengan segelas kopi dan teh. Boleh? 

Note: semoga tulisan ini mampu membuatmu tersenyum. Senyum sungging itu. 

Dari perempuan pecinta senja 🙂

Padang, 2016-2-7

Ivy

*biru menunggu undangan