Tower ini punya ketinggian 100 m dan berdiri di atas bukit dengan ketinnggian 655 m, ya kalau ditotal ketinggian dari atas menara itu sekitar 750m. Belum tinggi? Coba dulu baru bicara..
Naik gunung mungkin akan berbeda dengan naik tower yang menjulang tegak ke atas. Meski bukan anak gunung namun saya pernah mendaki beberapa gunung yang ketinggiannya lebih dari 750m. Namun pendakian 10 tangga ini berbeda. Perjalananmu ke atas sana akan ditemani dengan semilir angin hingga gelitik kaki yang menjalar pelahan dan tak jarang sedikit rasa pusing di kepala.
Lepas dari semua itu, saya turun sebagai sosok yang bangga. Saya bangga bisa menaiki 10 tangga tersebut dan berhasil sampai di tingkat teratas. Pendakian ini bukan tanpa masalah. Di tengah jalan saya sempat ragu untuk melanjutkan, apalagi ketika melihat dari sela-sela besi di bawah kaki saya, bulu kuduk tak ayal langsung meramang dan tangan mendingin, goyang. Namun saya bersyukur memilih untuk tetap melanjutkan perjalanan tersebut.
Pemandangan indah menanti saya sebagai piala atas segala keberanian yang telah diambil. Sayangnya cuaca tak terlalu bersahabat dan menitikkan air mata. Tapi selalu ada berkah di setiap hujan, untuk pertama kalinya saya bisa menyaksikan bagaimana awan gelap tersebut berubah menjadi titik-titik hujan, bergemuruh. Sebentuk kabut muncul di antara pohon-pohon seperti uap yang muncul di kamar mandimu, menyeruak.
Ini beberapa potong gambar yang pastinya tak dapat menggambarkan betapa indahnya pemandangan dari atas sana, semoga cukup untuk sedikit memuaskan mata.
Ga acih kalau saya ga ikutan nampang ya. Ini foto selfie yang diambil seadanya..
tawau, 2013-11-29
ivy
*biru penuh gamang dan bangga
Leave a Reply