Nona apa kabar? Tak terasa hampir setahun saya meninggalkanmu. Dengar-dengar cuaca hatimu memburuk beberapa bulan belakangan ini, membeku. Di sini yang ada hanya panas nan terik. Andai kamu tau betapa saya merindu keintimanmu yang shyadu.
Di sini hidup tak berjalan secepat bersamamu. Ya.. waktu selalu berlari saat hatimu menari. Semua berjalan lambat dan merangkak perlahan-lahan, tersendat. Berita baiknya saya masih hidup dan bernafas.
Kamu tau betapa semua kerinduan dan harapan saya akanmu memakan saya hidup-hidup. Merubah saya jadi mayat yang terus menuntut pada sekitar, mengerikan. Saya mendengki dan posesif dengan sesama. Untung saya masih bisa disadarkan.
Saya belajar banyak hal baru, nona. Termasuk betapa tak mungkin hidup dengan setengah hati yang tersimpan jauh, padamu. Saya belajar untuk memindahkan sedikit hati ini di sini, semoga kamu mengerti. Hei saya bukan mendua! Saya hanya ingin hidup lebih realistis dan logis.
Kamu akan selalu menyimpan sebagian hati saya. Janji. Kamu sudah ada di impian masa tua saya. Saat cukup semua bekal dan bakat, saya akan kembali dan memelukmu lagi.
Peluk erat,
Pecintamu
Note: saya tak punya kelainan apapun. Nona adalah panggilan sayang saya untuk Bandung.
T,2014-2-7
Ivy
*biru merindu nona
#30HariMenulisSuratCinta
Leave a Reply