Apakah quote yang berkata kita harus “positif thinking” uda basi? Sudah saatnya diganti dengan sesuatu yang benar-benarberlawanan degan hal itu? Apakah anak-anak sekarang butuh untuk dicekoki dengan segala macam curigation? Saya takut jawabannya harus “of course yes” . huff.. what the hell! Anak kecil yang polos harus diracuni dengan semua pikiran-pikiran negatif? Betapa tidak..ketimbang sesuatu yang lebih buruk ( yang berdampak paling xtreme ) terjadi pada si anak. Seperti diculik misalnya.. Walau dengan memenuhi pikiran si anak dengan curigation juga sebenarnya punya dampak bruk lainnya, huff.. at least dampak itu tidak seberbahaya ( kata siapa? T,T ) jika diculik atau diapa-apain. ikh..bayangin na aja uda merinding!
Seperti cerita inonis salah satu teman saya sore kemarin yang karena kebaikan dan kepolosannya, malah kehilangan HP. Orang yang begitu baik dan percaya untuk minjamin HPnya ke stranger yang sedang kebingungan mencari seorang teman, malah berujung dengan raibnya HP itu. see.. Niatnya teman saya baik! membantu orang yang sedang kesusahan, tapi lihat apa balasan nya? (koq kek lyric lagu geraja ya? “namun kini balasannya..aku telah kau tinggalkan” >,< ) Jika kejadian ini selalu berulang, masih akan adakah orang-orang yang akan membantu dengan segala kebaikan hati dan ketulusan hati?
Apakah semua perbuatan baik yang datang dari “stranger” harus kita curigai? Apakah jika ada yang dengan sukarela mengantarkankita pulang mungkin seorang perampok? apakah jika ada yang membantu kita, mungkin punya pamrih di balik itu? apakah jika ada yang dengan tulus membantu mendorong mobilmu ketika mogok mungkin seorang pencuri mobil? akh..apa memang sekarang tingkat curigation hrs diset untuk status high?! oh..come on! saya berharap ada yang bisa menceritakan tetang ketulusan seorang “stranger “,at least bisa membuat saya berpikir masih ada stranger yang tulus di dunia ini, tanpa lupa untuk tetap berwaspada dan dengan berat hati kudu memasang filter curigation untuk niat baik orang-orang. karena saya benar-benar kehabisan kata-kata untuk mencoba mencari hubungan dan sebab yang mungkin di antara semuanya.
Sebenarnya di mana letak kesalahannya? apakah memang sebaiknya tidak berbuat baik dan tidak menerima kebaikan dari seorang “stranger”? Apakah kita memang harus hidup begitu individual tanpa peduli dengan tatapan-tatapan sendu dan jeritan penuh minta tolong orang-orang di sekitar kita? adakah kata-kata ini memang harus diakui?
“nice guys last on life race”
is that true? huff.. sepertinya lagi-lagi dengan berat hati harus dijawab dengan anggukan tak yakin. Apakah ini bearti, sebaiknya kita semua tidak ber “nice” ria terhadap stranger ? saya jawab dengan kata kesukaan saya “ntah..”
lalala~
di sela keisengan saya mendengarkan cerita ironis teman saya! dutz sabar ya.. Jd orang jangan terlalu baik.. >,<
btw, happy birthday…
Bandung,2009-03-26
ivy
updated
Ada sedikit masukan dari seorang teman, mungkin yang saya maksud di sini bukan negatif thinking secara global, tapi lebih ke “curigation”. Walau kesimpulannya tetap tidak berubah! Butuh untuk curiga pada stranger! Kalau bahasanya sedikit diperbagus menjadi waspada. hahaha… Apalagi mengingat kita bukan anak-anak, sudah sewajib dan sepantasnya punya alaram pendeteksi bahaya yang lebih akurat ketimbang anak-anak. begitu masukannya. hehehe.. Tq mbak! >,<
Leave a Reply