(tak) terdefinisi

Seminggu belakangan ini ada perasaan yang tidak bisa terjelaskan dan terselesaikan. Ada sesuatu yang berbeda pada rasa ini, buncahan segala emosi yang mungkin tanpa tersedari sebenarnya terpendam di sana selama berbulan-bulan atau mungkin menahun, ntah. Seperti jerawat pecah yang begitu pedih dan memuntahkan nanah ke mana-mana, lalu darah dan kemudian air. Keganjalan terbesar seperti ada rasa kosong dan hampa di ujung sanubari. Kemarahan tersebut hanya berakhir dengan keheningan dan kesadaran.

Seperti baru bangun dari pingsan berhari-hari, lalu mulai lapar dengan jawaban. Segala macam pertanyaan yang melaparkan mulai terbayang dan menuntut makanan yang jelas. Segala makanan semu yang dulu cukup mengenyangkan seperti berbalik dan menampar tepat di muka. Perut yang lapar memang membuat perasaan kesal dan marah semakin cepat terpicu, lumrah. Lalu tertinggal bingung dengan semua keputusan yang telah dipilih sebelumnya, salah siapa?

Rasanya terlambat untuk saling menudingkan jari, kita memulainya bersama jadi bijaknya juga menentukan akhirnya bersama.

Aku resah dan lapar. Bolehkah meminta sepotong rasa untuk mengenyangkan hati? ~ blueismycolour

Image

 

 

taken at Train from Bangkok to Ayutthaya

T, 2014-6-26

ivy

*biru dengan rasa hampa yang mulai membuat gila



by

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *