Cuma Ingin

Aku sebenarnya ingin bilang diajakanku yang ringan itu, ada kecupan yang menanti di ujung jalan. Tapi, berhubung masih waras, niat ini kuurungkan. Gila apa? Nanti kau pikir aku perempuan murahan. Padahal kau saja yang lupa bahwa aku pernah bilang dirimu berbeda.

Aku sebenarnya ingin bilang, diajakanku yang tak lagi gentar kuucapkan ada pelukan yang ingin kurasakan lagi. Tapi, aku memilih memberimu ruang, ketimbang memaksakan rindu yang belum punya alamat pasti ini. Toh, harusnya kamu tak akan tersesat. Aku sudah memberimu cukup tanda setiap kali berkunjung. Semisal kamu mau, aku yakin kamu tau di mana menemukanku.

Aku sebenarnya ingin bilang, aku suka senyum tipis malu-malumu ketika aku paham guyonanmu, senyum sunggingmu ketika mengusili, senyum lebarmu ketika menertawakan. Intinya senyummu. Eh, tapi sepertinya bagian yang ini sudah kubocorkan ya?

Aku sebenarnya ingin bilang, mengapa kamu tak bosan ngontrak di kepalaku? Kapan ingin pindah ke hatiku?

.

Dago, 2019-8-2

Ivy

PS: Menyoalmu ada banyak mimpi yang begitu kuyakini. Tapi apa daya, seindah-indahnya angan, kalah dengan kenyataan dan perbuatan.

Jadi kapan datang berkunjung?

Awas, disimpan terlalu lama, nanti ia berubah rasa.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *