Berkali-kali aku katakan, aku hanya mengaguminya! Tak akan dan semoga tak akan lebih dari itu. Akh..aku sendiri mulai tak yakin dengan apa yang kukatan! Sudah nona, jangan kau tanyakan lagi tentang diriku. Aku tak ingin menipumu dengan senyuman sok manis itu dan berkata “aku baik-baik saja! “. Andai kau tau betapa aku membutuhkan usaha extra untuk mengatakan aku baik-baik saja ketika aku tak benar-benar merasakannya. Jangan buat aku berdosa lebih banyak lagi dengan dustaku
“Apa yang terjadi? ” itu pertanyaan kedua yang paling aku hindari, nona. Andai aku tau apa yang tengah terjadi padaku, mungkin akan berbeda semuanya. Tapi sayangnya aku tak tau nona.. bodoh! Mungkin pantas aku disebut dungu. Bagaimana mungkin aku seorang manusia dewasa tak tau apa yang tengah terjadi padaku, bahkan bocah kecilpun tau yang terjadi dengan dirinya. Aku merasa menjadi bayi lagi.. yang hanya tau menangis dan menangis.. Menyedihkan! Tapi itu kenyataan yang terjadi padaku akhir-akhir ini. Aku hanya ingin menangis..
Bahkan untuk bercerita padamu pun tak mampu aku. Jadi sediakan saja pundakmu, nona! Biarkan aku menangis hingga terisak-isak di sana, lalu berikan aku pelukan hangatmu.
Aku akan sangat menghargai rangkulan eratmu dalam diammu! karena aku lebih membutuhkan pelukanmu ketimbang kata-katamu, saat ini!
pratista, 2010-06-16 ( 18:02 pm)
ivy
*biru dalam dunia birunya merindukan pelukan
Leave a Reply