Dirgahayu RI yang ke 71 tahun. Sudah merasa merdekakah kamu?
“Kemerdekaan bukan hanya hak, tapi juga tanggung jawab. Semoga kita bisa memanfaatkan kemerdekaan yang kita miliki untuk kebaikan sesama ” ~ @vabyo, penulis
Membaca status di atas membuat saya berpikir dalam, berpikir jauh. Selama ini kita selalu menuntut merdeka dari banyak hal, kemerdekaan untuk berbicara, kemerdekaan untuk didengar, kemerdekaan dari gender, kemerdekaan untuk dianggap sama dan sejajar dengan manusia lain. Tapi pernah kah kita menggunakan kemerdekaan yang sudah diperjuangkan itu dengan sebaik-baiknya sebagai tanggung jawab kepada diri dan sesama?
Tadi pagi di Gedung Indonesia Mengugat (GIM) diadakan upacara bendera yang sungguh benar-benar merupakan resapan dari tanggung jawab dan hak dari kata merdeka itu sendiri. Pasalnya baru kali ini para difabel ditunjuk untuk menjadi perwira upacara bendera.
Tepat pukul 10.00 wib pagi di pelantaran halaman GIM, upacara bendera itu dimulai. Sismi, Herinisa dan Teti ditunjuk sebagai pengerek bendera. Hal yang tak pernah mereka lakukan sebelumnya karena selalu dianggap tak mampu. Seorang penterjemah bahasa isyarat disediakan juga untuk melengkapi acara itu. Upacara bendera berlangsung singkat, mengharukan dan begitu syahdu.
“Saya senang dan bangga bisa jadi pemimpin upacara, tapi tadi banyak salah karena saya grogi”, begitu ucap Eden Achmad penuh haru
Saya bilang,” tak ada yang sadar mas. Tenang saja! ” jawaban yang segera disambut sengan tawa yang berderai
Jadi bagaimana kamu menjalankan hak dan kewajibanmu sebagai manusia merdeka?
Terakhir, merdeka itu bukan di kata tapi di hati. Sudah seberapa merdeka kita jadi diri kita sendiri? *eh
Dirgahayu Indonesiaku dengan segala sakit dan borokmu kau tetap kucinta!
Dago 485, 17 agustus 2016
ivy
Kemerdekaan bukan hanya hak, tapi juga tanggung jawab. Semoga kita bisa memanfaatkan kemerdekaan yang kita miliki untuk kebaikan sesama.
Leave a Reply