Karena terlambat menuliskannya, rasa asing dan kosong itu seperti telah lenyap oleh terik surya beberapa hari ini. Banyak hal yang tak sesuai dengan keinginan saya di sini, tapi saya kembali mengingat pesan seorang teman, ” live less” . Dua kata yang punya makna begitu dalam dan butuh persiapan mental untuk menjalaninya.
Di saat hati saya sedang cerah, saya memandangnya seperti jalan yang butuh untuk dimampatkan, dipadatkan untuk benar-benar layak dijalani. Semua kebutuhan dan keinginan saya harus serta merta saya padatkan, menyisihkan semua hal remeh yang tidak urgent.
Di saat hati saya mendung, saya akan terus merenung, mengeluhkan tentang banyak hal. Merisaukan tetang hal-hal yang mungkin belum akan terjadi. Bersedih hati memikirkan apa yang akan terjadi di hari-hari ke depan. Mencari cara untuk membunuh rutinitas yang mulai melilit.
Suasana hati saya di sini seperti musim pancaroba. Mungkin ikut terpengaruh dengan cuaca di sini yang jua tak dapat ditebak. akh.. lagi-lagi munkgin hanya pembenaran saja bagi saya. Apa yang terbaik dan apa yang akan terjadi nanti, mari kita lihat saja. Saya hanya berharap saya mampu memanfaaatkan setiap permenungan saya untuk memperbaiki keadaan bukan memperparahnya.
Doakan saya nona!
T,2013-05-20
ivy
*biru tanpa tendensi
Leave a Reply