Berbekal data dari internet, akhir tahun kemarin saya memberanikan diri membawa ibu berpetualang ke Thailand. Salah satu tujuan kami, berburu bunga matahari di Lopburi. Lopburi adalah kota kecil yang terletak 153 km di utara Bangkok.

Untuk mencapai Lopburi ada beberapa pilihan transportasi: minivan, kereta api atau taksi. Sebagai pecinta kereta saya memilih kereta api. Waktu tempuh kereta api bervariasi sesuai dengan kelasnya. Kelas ekonomi membutuhkan waktu sekitar 4-5 jam, sedangkan kelas eksekutif memakan waktu tidak lebih dari 3 jam.

Stasiun Lopburi tidak sebesar dan semegah Stasiun Hualambong yang ada di Bangkok, namun stasiun kecil ini begitu rapi dan nyaman. Pagi menjelang siang itu, patung monyet yang merupakan lambang kota Lopburi menyambut kedatangan kami.

Ladang bunga matahari Lopburi terletak sekitar 30 km dari pusat kota. Tanpa membuang waktu, sesampainya di stasiun kami bergegas mencari taksi lokal yang dapat ditemukan di sekitar pelataran parkir stasiun. Keterbatasan bahasa cukup terasa di kota kecil ini, jadi berbekal gambar bunga matahari dan kemampuan menawar seadanya, kesepakatan berhasil dibuat. Empat ratus bath untuk perjalanan pulang pergi ke ladang bunga matahari pun akhirnya kami relakan. (Bagi backpacker yang senang tantangan dan ingin berhemat, bus umum bewarna hijau yang berangkat dari terminal Lopburi biayanya hanya 15 bath/orang.)

Selama perjalanan saya dan ibu begitu gembira dan terus melemparkan pandangan keluar jendela. Pertama-tama kami melewati daerah perkotaan, semakin jauh berjalan, jarak antar rumah menjadi semakin renggang. Setelah berkendaraan sekitar 20 menit, petak-petak kecil bunga matahari mulai terlihat di kiri dan kanan jalan. Tak lama, mobil berbelok ke arah kiri dan kami dibuat takjub dengan pemandangan yang tersaji di depan mata. Ke mana pun mata memandang, yang terlihat adalah lautan bunga bewarna kuning menggoda. Luar biasa!

Seketika wangi musim panas menyeruak masuk begitu pintu mobil terbuka. Tak menyia-nyiakan waktu, kami segera mendekati bunga-bunga matahari yang ukurannya hampir sebesar kepala anak-anak. Tak henti-hentinya jemari saya menekan tombol kamera untuk mengabadikan momen, sementara kaki seakan terbang ke awang-awang, dan pikiran tak percaya ini nyata. Saya ingin mengkristalkan sebanyak mungkin momen yang bisa saya tangkap.

Biaya untuk menikmati ladang bunga matahari bervariasi, sebagian pemilik membebaskan pengunjung dari pungutan, sebagian lainnya mematok bayaran 5-10 bath per orang. Di sebagian ladang disediakan peminjaman sepeda, bahkan pengunjung dapat duduk manis di atas gajah untuk mengitari ladang bunga tersebut. Setelah puas berfoto dan bermain di ladang, pengunjung bisa membeli bibit bunga matahari, kuaci, minyak dan segala macam oleh-oleh lainnya.

Selain dikenal dengan ladang bunga mataharinya, Lopburi juga dikenal sebagai kota monyet. Monyet-monyet ekor panjang dibiarkan hidup bebas di kawasan candi dan sering berkeliaran di jalanan. Candi Phra Prang Sam Yot yang terletak sekitar 200 meter dari stasiun kereta merupakan rumah dari monyet-monyet ekor panjang ini. Candi bisa menjadi persinggahan yang menarik sebelum kembali ke Bangkok. Tetap waspada dengan barang bawaan tentunya wajib, karena monyet-monyet ini kadang nakal dan tak jarang beraksi mencuri tas para pengunjung. Monyet-monyet ini pun sepertinya menjadi warga istimewa di Lopburi, karena setiap tahunnya, pada minggu terakhir bulan November, pemerintah kota Lopburi menyelenggarakan festival Monkey Buffet. Saat itu, monyet-monyet ini dijamu untuk makan sepuasnya.

Waktu paling tepat untuk mengunjungi ladang bunga matahari berkisar pada bulan November hingga awal Februari. Cuaca dingin membuat bunga matahari mekar dengan lebih indah. Pemerintah Thailand menyediakan tur satu hari dengan kereta api untuk mengunjungi ladang bunga matahari di Lopburi dan Saraburi pada rentang waktu tersebut. Anda dapat berharap melihat sunset dengan latar ladang bunga matahari dari dalam kereta. “Pesonanya? Sulit dinyatakan dalam kata-kata!”

Important note :
Train bangkok- lopburi: 15-20bath / person
Taxi from train station to sunflower field: 400 bath/return
Public bus to sunflower field: 15-20bath/ person
Entry fee: 5-10 bath

Posted from Negeri Biru