Karena satu dan lain hal saya harus pulang ke Padang dengan segera, hal ini berimbas langsung pada batalnya liburan saya ke dieng dan Pulau Pramuka. Kejadian itu sempat membuat saya sedih, tapi sekarang saya mengerti maksud dan hikmah di balik semuanya. Saya mendapatkan sesuatu yang jauh lebih berharga dari sekedar refreshing dan bersenang-senang, wisata hati.
Setelah undangan untuk ikut serta dalam PP saya biarkan menggantung dan tanpa konfirmasi cukup lama, jam 11.45 PM sebelum hari-H saya menyatakan untuk ikut serta. Saya tak mengira keputusan yang saya ambil di tengah kantuk itu adalah keputusan terbaik yang saya buat dalam minggu itu. Keputusan yang membuat saya ikut serta dalam acara weekend power personality ini.
Salah satu peristiwa besar dalam hidup, saya berani mengikuti sebuah seminar dalam rentan waktu 2 hari satu malam seorang diri. Bukan waktu masalah utamanya, tetapi teman. Orang yang kenal dekat dengan saya dan sudah berada di comfort zone saya tak satupun ikut dalam acara itu, hanya sendiri. Agak mencengangkan bagi seorang Lia yang sering merasa terasing di tengah kerumunan berani datang ke tengah seminar tanpa seorang pelindung ( baca: teman dekat).
Saya tiba di edotel Bundo Kanduang jam 7.30 tepat seperti yang diperintahkan Ce Linda. Sambil bingung dan celingak celinguk, saya melakukan sedikit penyelidikan dadakan. Sebuah meja pendaftaran di depan pintu masuk dapat meyakinkan bahwa saya berada di tempat yang tepat. Ketika melihat kiri kanan depan dan belakang tak ada satupun wajah yang familiar, semuanya punya teman dan pasangan masing-masing. Nyali saya sempat mengkerut, grogi dan terbersit untuk membatalkan niat mengikuti acara ini . Tapi sungguh lucu jika saya membatalkannya sekarang. “ Huff..bakal jadi hari yang berat ne! “ itu hal pertama yang terbersit di kepala saya.
Dengan keberanian dan ke-PDan yang ada saya memberanikan diri untuk mendekati meja pendaftaran. Ternyata nama saya memang sudah dimasukkan ke dalam list peserta. “Duh Gusti! Temeni saya melewati ini ya..” , begitu petikan doa singkat dalam senyum saya pada panitianya.
Berselang beberapa waktu, para peserta diminta untuk segera memasuki ruang seminar. Beruntung Tuhan cukup cepat dalam menjawab doa saya (Halahh… ), seorang suster yang cukup saya kenal juga ikut serta sebagai peserta dalam seminar itu, Sr.Rosalina.
Acara berjalan menarik dan diselingi dengan lagu-lagu yang sangat interaktif. Untuk 2 sesi awal bisa didapatkan dengan membaca buku Personality Plus. Buku yang menjadi best seller dan bisa dengan mudah ditemukan di toko-toko buku manapun. Tapi jelas ada perbedaan antara hanya membaca dan melihat sendiri bukti-bukti otentik dari tulisan itu secara nyata.
Pengalaman unik dan tak terlupakan bisa berkumpul dengan orang-orang yang setipe, kumpulan orang senasib. Orang-orang yang paling mungkin mengerti dan memahami apa yang kamu rasakan. Tidak bisa dikatakan persis sama, tapi setidaknya kami berpikir dan bertindak dari titik yang sama. Walau jelas semua akan berujung ke kanal-kanal yang berbeda terngantung pada proses, lingkungan, serta ketekunan dari penggalinya masing-masing.
Banyak hal-hal baru yang saya dapatkan di sini. Wadah ini kaya dengan pengalaman dan cerita-cerita yang sungguh sangat inspiratif dan menggugah. Cerita Tante Sandra yang begitu menyentuh. Semoga bisa menjadi teladan tentang betapa hebatnya kekuatan doa dan kebesaran hati seorang anak.
Selain cerita mengharukan juga ada cerita dramatis yang cukup mencengangkan. Seorang andrew yang begitu ceria ternyata menyimpan cerita getir tersendiri di relung paling dalamnya. Memaafkan memang tak semudah mengatakannya.
“Pintu maaf begitu kecil dan sempit, sehingga butuh menunduk dan usaha ektra untuk dapat memasukinya. “
Betapa yang dibutuhkan adalah toleransi dan komunikasi yang sehat untuk dapat membangun relasi dengan sesama. Kasus-kasus nyata yang diceritakan langsung oleh orang yang mengalami memang sungguh lebih menyentuh ketimbang hanya dibaca atau ditonton.
Saya akan sangat mengutuk diri saya, seandainya saya membatalkan untuk ikut seminar ini. Sungguh pengalaman tak ternilai dapat mengikuti weekend power personality ini. Selain menambah teman, saya berkesempatan mengenal sosok-sosok yang sungguh sangat mengesankan. Terlepas dari usia mereka yang masih sangat muda, pengalaman dan kenyataan hidup yang mereka bagi sungguh tak ternilai. Thx guys! Hope can see u again in Bandung! GBU ^^
Padang, 2009-05-10
Ivy
SPECIAL THANKS
Terima kasih buat Ko Bahrul yang Melan, orang pertama yang menyapa saya. Hidup melan! Thx buat wisata hatinya, sungguh menyentuh! Emang cuma orang melan yang BISA buat orang lain mendalami hatinya dan menangis tersedu-sedu, walau tar mereka semua bakal lupa lagi. But it’s really worthed to do! Nice try .. Sayapun dibuat berlinang air mata! ^^
Terima kasih buat Tante Sandra dengan ceritanya yang menggetarkan! Semoga saya bisa setekun tante dalam berdoa.
Terima kasih buat andrew yang selalu berhasil mengaduk perut semua orang dengan ekpresi mukanya yang sungguh kocak. Lebih cucok jadi pelawak ketimbang psikopat, SUMPAH! :b
Terima kasih buat Elly yang mengajarkan kami lagu-lagu plus dengan gerakannya. Benar-benar menghibur dan serasa kembali ke TK. Haha..
Terima kasih buat Pak Infokus, HE-HE. Orang yang paling bertanggung jawab untuk masalah power point. (Pertanyaan dalam hati: apa karena paling malas gerak, jadi diberikan tugas yang tak banyak membuang tenanga? >,< )
Chynthia yang juga melan, sekali lagi hidup melan! Thanks buat sharing dan cerita-ceritanya. Alamat blog yang di blogspot salah.muup! Alamat yang benar uda saya tuliskan di kertas evaluasi ^^
Thx all! Sebuah hadiah berarti dapat berkenalan dengan kalian. Kalo ke Bandung atau ke Padang kabar-kabarin ya!! GBU all…
Leave a Reply