Tentang Mendewasa

“U gonna broke your heart, but it’s okay. You can grow it again..” ucap saya pada dua remaja awal dua puluhan yang baru saya temui di perjalanan ke Johor Bahru kemarin.

“Embrace it!” ucap saya yang disambut dengan semangat oleh dua sahabat ini. Saya hampir lupa rasanya debar-debar bahagia di komitmen pertama. Seakan-akan untuk pernikahan, menimbangnya begitu hati-hati, mengukurnya, memastikan tiap kata yang harus diucapkan. Cinta remaja yang masih manis dan muda, selalu merona.

Mereka saling pandang lalu tertawa cekikikan. “Don’t let yourself always available all the time!” nasehat salah satunya. “So it’s mean i should pretend that i don’t care even i care? balas yang satunya.

Jess dan Ely adalah teman baik sejak kuliah. Kebetulan, semesta mempertemukan saya dengan mereka. Ely ingin menyudahi masa PDKTnya dengan dua pria dan memilih satu untuk dijadikan pacar.

Random, but just in time. Melihat dua remaja kasmaran ini berdebat tentang laki-laki membuat say tertawa dan menerawang. Membawa saya bermenung ke kenangan ketika seumuran mereka. Tawa saya mengembang, hangat. Kenangan kisah lama yang tak jadi apa-apa itu, tetap hangat.

“I know… the problem is me. I don’t know what i really want.” ucap Ely dengan jujur.

“It’s a phase dear. U never know if u not try it. U need to experiance it on your own.” ucap saya kemudian. Layaknya kakak yang sudah melewati semua fasa-fasa ini, saya tau bahwa ada tangga yang mau tak mu harus kita lewati untuk mampu melangkah ke tangga selanjutnya.

Pasangan, sahabat dan teman yang kita pilih untuk ada di lingkaran terdalam kita. Memilih meletakkan seseorang di lingkaran terdalam adalah tindakan berani, karena sedetil dan selogis apapun kau mencoba, adalah tak mungkin untuk memastikan segala hubungan akan baik-baik saja. Hanya waktu yang nanti akan menjelaskan pelajaran apa yang dibawa oleh tiap mantan pacar, mantan sahabat atau mantan teman ini untukmu.

Layaknya tes, cara satu-satunya adalah mencoba! Hanya dengan begitu kita tau apa yang kita mau dan bagaimana menghadapi berbagai “if only” yang lain.

Setelah sebotol wine, chips dan berbagai makanan lain kami sepakat bahwa:

“No matter what, setiap hubungan akan membawa satu pelajaran untukmu. Membantumu menjadi lebih dewasa dan paham apa yang sesungguhnya kamu mau.”

“Keep running girl! Embrace it!

PS: Di akhir saya sadar ini hanya satu dari banyak cara semesta untuk membuka lagi lipatan-lipatan pelajaran lama itu, mengingatkan bahwa kita tak mungkin mencegah jatuh. Maka mari belajar untuk berdiri lebih cepat dan kembali berlari 🙂

Hey semesta terima kasih. What a lovely day with this two girl!

 

Johor Bahru, 2020-1-05

ivy

 

 


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *