Hari ini hari ayah dan tak ada lagi sosok yang bisa kupeluk dan kuucapkan “selamat hari ayah”
Ayah, kata yang masih mampu dengan cepat memacu lakrimalis mengalirkan kenangan. Sembilan bulan jadi anak yatim dan masih patah-patah.
Sampai saat ini tak ada kata yang tepat untuk menjelaskan tentang kehilangan. Leluconmu, cerita, pertanyaan dan asap rokokmu. Ya rokok, benda yang selama ini kubenci sepenuh jiwa. Mungkin karma, atau mungkin ini satu-satunya cara aku mampu kembali merasakan kehadiranmu. Membaui kembali senyum usilmu yang begitu kurindu.
Bapa, sampaikan pelukanku padanya. Jangan lupa doakan anaknya yang keras kepala ini.
Selamat merayakan hari ayah bagi yang masih diberkahi kesempatan.
Pesan: Penuhkanlah tabung kenangan untuk kebetulan-kebetulan yang tak terhindarkan. Karena kelak hanya ini yang jadi sandaran di kala merindu
PS: Seandainya saya tau lebih awal, seharusnya kita lebih sering mengabadikan gambar berdua.
Leave a Reply