biasanya saya akan menulis, menulis dan terus menulis jika banyak asa dan rasa-rasa yang membuncah dan menyesaki setiap rongga yang ada. Memuntahkannya, melepaskannya dan kemudian menjadi tenang. Tapi beberapa hari ini, kata-kata seperti menguap terbang ntah ke mana, seakan lenyap dan sembunyi di selimut dinginnya hujan.
Meninggalkan saya dengan hati yang meronta-ronta, menuntut pembebasan.
Meninggalkan saya dengan kepala yang berdenyut-denyut, menuntut penjelasan.
Ke mana harus dicari kata yang hilang? atau sebenarnya, hanya saya yang belum ingin
memutuskan. Lebih tepat belum siap menerima konsekuensi dari keputusan apapun yang akan diambil. Tak ingin mundur pun maju. Hanya berharap waktu mampu berdiam sesaat.
Maafkan tingkah kekanak-kanakan ini, sungguh sayapun tak tau apa yang saya mau.
Dago 485, 2016-05-09
ivy
*biru penuh bimbang
Leave a Reply