Greedy

Pernah merasa hari-harimu begitu berat? Bangun dengan badan yang tidak nyaman dan perasaan yang tidak enak. Inilah yang saya rasakan beberapa pekan terakhir.

Setelah punya waktu untuk jeda dan tidur yang cukup lama, tiba-tiba saya sadar, ini pertanda bahwa saya sedang greedy. Keakuan aka ego saya ingin melakukan banyak hal, ingin memastikan banyak hal dan keinginan inilah yang menguras energi saya.

Kepala saya penuh dengan berbagai rencana, menyusun berbagai jalan dan kemungkinan. Mencari cara sekuat mungkin untuk bisa mengubah fakta bahwa sehari 24 jam, bahwa tubuh butuh istirahat dan bahwa tak mengapa untuk berkata tidak demi kewarasanmu, bahwa adalah pantas dan seharusnya meletakkan kepentingan tubuhmu di atas segala pekerjaan.

Kecamuk dan gejolak ingin melakukan hal lain ketika sedang melakukan sesuatu adalah sumbernya. Seperti pencuri, saya mencurangi diri sendiri. Bersungut-sungut dan tidak sepenuhnya hadir ketika melakukan sesuatu. Dipenuhi dengan kecemasan lain yang malahan menyita energi yang lebih besar tanpa benar-benar menyelesaikan apapun. Semacam melakukan mutilasi pada diri sendiri.

Aha… No wonder i felt so tired! #deg

Setelah mesem-mesem singkat, otot-otot saya mulai mengendur dan senyuman menghiasi muka. “Breathe, Lia. Don’t be greedy!” ucap saya dalam hati.

Putuskan apa yang ingin dikerjakan di detik ini dan saat ini. Percayalah 100% atensimu akan membuat pekerjaan berjalan dengan lebih cepat dan efisien.

Tahun boleh terus bertambah, pelajaran tua tentang menjalani hidup tetap sama,

One at a time.

Again, don’t be greedy, darling.

One step at a time, baby (campuhan walk ubud, 2022)

Bandung, 2022-08-16

Ivy


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *