curhat untuk nona..

Nona…Lagi-lagi aku membutuhkanmu dengan sangat! Berbeda dengan beberapa saat lalu! Sekarang aku tak lagi berani membantah semua ocehanmu padaku. Dan sepertinya tak perlu lagi basa basi busukku yang selalu berkeras tentang betapa kuatnya aku, tak juga segala tameng yang kukenakan untuk memperlihatkan betapa kokohnya aku. Yaa..aku lemah nona! hanya padamu aku bisa memperlihatkan hal ini…

Tak perlu lagi aku katakan kata-kata satir berbalut senyum getir itu! Kubisiki rahasiaku nona! Jangan pernah bertanya padaku apakah aku baik-baik saja? atau apakah aku tidak apa-apa? Karena jawabanku pasti sebuah senyum getir dan berujung dengan kata “aku tidak apa-apa” ! Lihat mataku nona! Lidahku mungkin bisa berbohong! Tapi tidak dengan mataku… Ketika kau lihat mataku berbicara lain nona! Peluk saja aku! Tak perlu kau tanyakan pertanyaan itu. Di saat itu, semua pertanyaanmu terdengar seperti basa basi bagiku, walau kutau jelas tak begitu maksudmu. Di saat itu, aku lebih membutuhkan pundakmu ketimbang kata-katamu, seperti sekarang nona!

Untuk apalah aku berkata bahwa aku tak apa-apa, kalau jelas kau lihat merah sembab mataku ini. Aku rindu bundaku nona! Aku rindu pelukannya yang hangat! aku rindu kepasrahanku ketika ada di dalam peluknya. Aku rindu rasa lega yang diberikan tangan-tangan kasar itu ketika merangkulku. Perasaan menjadi bayi mungil yang tak perlu berlagak kuat dan kokoh di pelukan hangat ibunya.

Kadang aku ingin menghilang nona! Itu alasan mengapa aku ingin menjelajah ke entah berantah! Toh di sana tak ada yang mengenalku dan tak ada yang aku kenal. Kita,kami dan kamu semua segaris dan sejajar. Mungkin ini salah satu caraku untuk seimbang dengan takdir, ya setidaknya “mencoba”!  Aku tak ingin tergilas dan hanya menerima ini, mungkin harga diriku terlalu tinggi untuk mengizinkan hal itu. Akh.. harga diri! salah satu hal yang sering dijadikan kambing hitam,ntah lah! Aku hanya ingin memilih! bukan hanya menerima sisa.

“Aku memilih untuk menjadi yang tersisa! Bukan aku tersisa tanpa pilihan.. ” Walau ku tau itu tak mudah! Seperti hari ini! Lagi-lagi aku seperti seorang bayi yang sedang mencari pelukan hangat ibunya. Yaa..aku salah! Ternyata ada sebagian hal yang terbaik adalah menerima. Nona, ajari aku untuk berpasrah di saat yang tepat, agar tak membuat semua menjadi lebih parah. Setidaknya agar aku tak lagi menyusahkanmu! hmm.. mungkin terdengar sedikit curang. Terima kasih nona, untuk selalu mendengarkan muntahanku ini!


Bandung,2009-12-21
ivy
*biru dalam pilu dan asa yang tak tergapai



Posted

in

,

by

Tags:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *