Aku tak punya pembelaan apapun untuk ini Sobat! Memang beginilah aku dengan segala keakuan dan kekakuan hatiku. Aku juga berharap suatu waktu bisa membuka semua belenggu yang selalu merantaiku! Tapi ntah mengapa belenggu ini sudah terlalu “fix” pada kakiku! Bodoh…

Hati yang sering tersakiti dan dikecawakan kadang bisa (‘ngambek”) berdiam diri, meinggalkan si empunya tanpa rasa dan asa. Seakan ada untuk tiada! Berdenyut hanya seperti sebuah kebiasaan yang memang sudah digariskan. Aku bukannya tak ingin memperlihatkan warna-warniku. Akupun lupa bagaimana cara menghasilkn warna-warna itu selain biru. Mungkin aku harus belajar lagi tentang percampuran warna! T,T

Sekarang yang ada di sini, hanya hampa dan kosong! Dengan apa kan kurasakan semuanya? Dengan apa kan kubagi rasa ini padamu?Inilah alasan utama aku tak lagi memperlihatkan apapun! Yang tersisa hanyalah potongan-potongan rasa yang terus berputar-putar seperti kaset rusak di dalam sini.

Ini juga salah satu alasan aku terus mengingatkanmu tentang benda peka itu! Kumohon jaga dia bukan malah disembunyikan! Terus gunakan dia, agar dia tak lupa bagaimana harus bergerak. Untukku yang sedang mencoba menggerakkannya kembali, tolong tetap titipkan cerita-ceritamu padaku. Itu membantuku tuk mengingatkan kembali bagaimana cara mengoperasikannya. Menggunakannya dengan semua resiko dan nelangsa yang akan dibawanya serta, tetap lebih berharga ketimbang meninggalkannya, Setidaknya itu yang kurasa!

Bandung, 2009-09-09
ivy
*blue oh blue..

Buat seseorang yang sedang ingin menyembunyikan benda pekanya! titipkn k sini aje deh! =b