Tuhan.. Rasa-rasanya aku harus bersyukur untuk semua yang terjadi padaku belakangan ini. Bahkan pada bulan-bulan yang kupikir paling menyebalkan bagikupun ternyata tetap memberikan sesuatu kepadaku.
Dia yang bertahan malah keadaannya lebih menyedihkan dariku yang memilih mengalah dan mundur. Aku tak pernah mengira seberapa yang kudapat dari kehilanganku waktu itu. Sampai kemarin ketika sang waktu mempertemukan kembali aku dengan dia. Mungkin tak seharusnya aku bersyukur melihat keterpurukannya, tapi kupikir itu sesuatu yang harus kusdari dan kujadikan cerminan.

Sekarang tak lagi terbersit kekecewaan atau segala emosi negatif , aku bersimpati padanya. Kupikir mungkin ini waktunya untuk merekatkan sesuatu yang telah retak. Aku tau ini akan berbekas, tapi tetap lebih baik ketimbang kepingan bukan?

bandung,2010-07-20 ( 21;38 pm)
ivy
*biru sedang menerawang dan bersimpati