Sudah kukatakan berkali-kali padamu.. “ Aku tak apa-apa!”. Ini memang masalah, tapi aku bisa menyelesaikannya. Namun tak jua bisa berhenti mulutmu meracau dan terus meracau mencoba untuk mengingatkanku. Lihat saja sekarang sudah genap sepuluh hari aku tak lagi mencari dia. Toh aku masih hidup! yaa.. hanya kehilangan beberapa kg dari dagingku dan bertambahnya kantong mataku. Kupikir tak apalah, aku juga sedang ingin membuat tubuhku terlihat lebih kurus biar seksi. Soal kantong mata, bukannya panda binatang yang lucu? Mungkin roh ku telah pindah dari tubuh ke kantong mata, sudah lah! Hanya lelucon garingku.
Sudah kukatakan berkali-kali bahkan mungkin ribuan “Aku tak apa-apa!” ini memang masalah, tapi aku bisa menyelesaikannya. “Tenang lah nona! Jangan kau risaukan aku..” .Tak akan lagi kucari dia, walau tak munah aku masih selalu merindukannya. Tak akan lagi kucari dia, walau tak kupungkiri dia selalu masih melayang-layang di anganku. Tak akan…Tak akan…Tak akan pernah lagi kucari dia selain di mimpiku yang memang tak pernah menjadi nyata! Yaa..dan untuk yang satu ini, kupohon padamu jangan kau larang aku!
Terakhir kukatakan padamu “aku tak apa-apa!” Biarkan dia menari-nari di mimpiku nona! Sampai kutemukan lagi “sesuatu” yang bisa membuatku terbangun dari mimpi itu. Dan saat itu, aku dengan penuh senyum akan berkata padamu “aku ada apa-apa!“
Bandung,2009-11-11
Ivy
*biru sedang mengarang bebas di suasana hati yg dalam (I’m sank!)
Updated
Maaf nona! Maaf… Akh,lagi-lagi aku hanya bisa mencarimu. Jika sudah terpojok begini, memang harus kuakui hanya padamu aku bisa jujur melepaskan semua selimut ego dan keangkuhanku. Mungkin bagimu aku begitu menyebalkan bukan? Kemarin kutegaskan padamu bahwa aku tak apa-apa. Sekarang aku malah mencarimu dalam keadaan yang begitu menyedihkan. Seperti seorang pengemis yang mencari remah-remah roti di sini.
Maaf nona! Sekali lagi maaf… Biarkan aku memperlihatkan betapa lemahnya aku padamu malam ini. Lalu besok, kuyakinkan padamu aku kan kembali bersinar seperti biasa. Tak kan kau lihat lagi sisa duka malam ini. Yaa..hanya malam ini! Biar kutumpahkan semuanya padamu. Betapa aku merindukan dia yang telah hilang dan tak dapat kucari. Betapa aku merindukan dia dan selalu mencari-cari dia dalam diamku. Betapa aku merindukan pelukan dia yang bahkan tak dapat kudeskripsikan bentuknya.
Aku sungguh bersyukur memilikimu nona! Tak dapat kubayangkan apa jadinya diriku tanpamu. Mungkin aku sedang terduduk dengan penuh air mata di pojok kamarku. Meringkuk dalam selimut dan memeluk erat boneka lusuh kesayanganku. Terima kasih selalu menemaniku dalam diammu! Terima kasih selalu memelukku dengan tangan terbuka. Terima kasih untuk semua nasehat bisumu yang hanya tersirat dalam setiap suratku.
Bandung, 2009-11-12
Ivy
*biruuu dalam emosi yang tak menentu
Leave a Reply