21: Pelajaran tentang Syukur

Seringnya dalam hidup, kita tidak mendapatkan apa yang kita inginkan. Kenyataan tak sering sama dengan mimpi.

Begini analogi sederhana saya, kita ingin bakso namun yang tersaji hanyalah bubur. Kita punya 2 pilihan, membuang bubur dan mencari bakso jika keadaan memungkinkan atau menerimanya.

Untuk pilihan pertama yang dibutuhkan hanyalah ketegasan pada diri sendiri. Sanggup membayar harga bakso dan berani menerima resiko kelaparan kalau-kalau warung bakso tutup. Jika sepakat maka tinggal dieksekusi.

Berbeda dengan pilihan pertama yang lebih frontal dan penuh kuasa, pilihan kedua tanpa daya dan butuh lebih banyak rela. Belajar lebih sabar dan bijaksana

Begini maksudnya, bubur itu tak akan pernah bisa berubah jadi bakso. Jika kita terus dan terus berharap makan bakso, setiap suapan bubur itu akan terasa semakin hambar dan tak dinikmati. Lalu yang ada hanya rugi, bakso tak mungkin di dapat (saat itu), buburpun tak dinikmati sepenuh hati.

Saran saya.. mimpi tentang bakso tetap disimpan, dijaga tetap membara. Nah.. buburpun jangan disia-siakan! Nikmati bubur dengan rasa syukur, tambahkan kerupuk kerelaan dan kacang kesabaran.

Percayalah ada waktunya bakso dapat terbeli dan di saat yang sama kamu mungkin sedang berkhayal tentang steak. Kita semua manusia yang memang sulit menerima kata cukup

T, 2014-2-21
Ivy
*biru lagi pengen bakso dan bubur


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *