[Vietnam Diary] Day #10

Hari yang dinanti-nanti tiba, Ha Giang loop yang menjadi tujuan utama saya sekarang di depan mata. Berpetualang dengan motor melewati pemandangan indah yang tak berhenti membuatmu terpukau dan berdecak kagum. Segera, begitu pekik saya dalam hati.

IMG_2364.jpg
Sceneary around, North Vietnam 2018

Setelah beristirhat untuk memulihkan tubuh semalam di Ha Giang, rencananya pagi ini perjalanan sekitar total 400 km itu akan dimulai. Lima hari kira-kira lama perjalanan yang akan saya lakukan, dengan beberapa poin pemberhentiannya yang telah dikaji dari internet sebisanya.

Pagi-pagi sekali saya dan teman sudah bangun, antara excited dan takut berpadu rata memberi gelitik rasa. Perjalanan jauh, dan saya harus jadi satu-satunya orang yang membawa motor dengan jalan yang jelek dan beban yang lebih berat dari diri sendiri. Di satu sisi, terbayang indahnya pemandangan yang digadang-gadang sebagai salah satu sceneary motorbike touring terindah di Asia.

IMG_2401.jpg
On The Way Quan Ba, North Vietnam 2018

Rencananya, kami akan keluar pukul 08.00 pagi dan mencari makanan pagi, membeli bekal roti dan mengisi bensin cadangan kalau-kalau sesuatu terjadi. Kenyataannya, pagi-pagi sekali air di hotel mendadak mati. Seperti belum selesai di sana, tiba-tiba perut saya melilit dan mules. Entah masuk angin entah salah makan. Duh!

Maka rencana tadi pagi hanya tingga rencana. Kenyataannya, kami baru keluar dari hotel pukul 10.30. Membeli roti dan bensin lalu memulai perjalanan panjang yang awalnya direncanakan 100 km hingga ke Yen Mhi.

Beberapa km keluar dari kota Ha Giang, pemandangan di kiri dan kanan jalan sudah mulai memanjakan mata. Mengingat ketatnya jadwal menyoal cuaca, ya di daerah atas lewat dari pukul 15.00 sore kemungkinan besar kabut tebal telah memenuhi jalan. Maka kami hanya membuat beberapa pemberhentian sembari berdecak kagum memandang pemandangan.

Jalan yang didakwa sebagai jalanan nasional tadinya cukup mulus dan lebar, namun setelah 20 km jalanan menjadi lebih sempit dan rusak di salah satu ruas jalan. Menanjak dengan beban dan jalanan yang tidak mulus sungguh menghabiskan energi untuk menjaga keseimbangan. Kami tiba di salah satu kota terdekat Quan Ba sekitar pukul 13.30 siang.

Menimbang-nimbang kekuatan badan dan perut yang belum pulih benar, kami memutuskan untuk bermalam di kota kecil ini. Kota yang menyambut kami dengan baju pemain bola bewarna orange dan hijau stabilo. Kota kecil dengan penduduk yang tak bisa berbahasa Inggris namun ramah bukan kepalang.

Seperti aunty pemilik hotel Kim Son ini yang menyambut kami dengan senyum bahagia. Mengajak saya berputar-putar hotelnya dengan muka sumringah. Mengeja kata Indonesia berkali-kali sembari tertawa karena tak juga benar. Membuatkan kami teh, menunjukkan kami tempat makan meski tak bisa berbasa Inggris. Dengan senyum ramah dan gerakan tubuh. Hangat.

IMG_2424.jpg
Quan Ba, North Vietnam 2018

Mungkin, perlambatan ini agar saya bisa merasakan kota super kecil ini dengan segala kehangatannya. Dengan google translate dan senyum tulus.

IMG_2427
Cherry Blossom, North Vietnam 2018

Lesson #12

Sesuatu yang di luar rencana tak selamanya buruk. Kadang hanya butuh menerima, beradaptasi dan menikmati!

Quan Ba, 2018-03-16

ivy


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *