Pelajaran Perjalanan 

batang station, central java

Pilih mana, nunggu tanpa kepastian? Atau berjalan trus nanti tersesat? ” begitu kira-kira diskusi pagi saya dan babay di dalam kereta api bandung semarang yang terhenti di Statiun Batang karena kebanjiran di terminal Semarang. Setelah menunggu 2 jam tanpa kepastian, dan menimbang rute perjalanan kami menuju Lasem yang masih panjang lalu kami putuskan ” lets get lost!” 

Dengan tekad akan tetap tersenyum apapun yang terjadi, kami memboyong ransel dan turun dengan gontai dari kereta. Muka bantal karena tidur yang tidak nikmat, rambut kusut,baterai hp sekarat, hati dag dig dug, tapi tetap harus ada dokumentasi untuk perjalanan ini. Maka saya menyuruh Babay berpose. Cheese! 

“Kita mau ke mana Kak Nat?” Lalu kami nyengir. “Nanya aja yuk!” , dari ilmu mulut ini kami diarahkan untuk naik becak menuju sebuah stasiun. “Terima kasih pak..” Lalu naiklah kami dengan penuh senyum ke sebuah becak, mengarungi kota Batang untuk pertama kali. Sekitar 5 menit kemudian bapak becak menurunkan kami di sebuah terminal.
Bertanya ke sana ke mari dan ternyata bus menuju Semarang berangkat dari terminal lain yang terletak agak jauh dari kota. “Naik saja angkot biru, jaraknya 20 menitan dari sini kira-kira!” Begitu penjelasan ibu-ibu penjajah makanan. Saling pandang dan tak punya pilihan, kami mengikuti saran ibu tersebut. Menaiki angkot biru yang memang berjalan menjauhi kota, mulai terlihat sawah-sawah di kiri dan kanan jalan. “Kalaupun tersesat, minimal kita berdua ya bay.. ” saya menyimpulkan sembari nyengir. 
Puji syukur, semua memberikan saran yang benar pada kami. Terlihatlah bangunan terminal yang lebih megah dari terminal sebelumnya. “Semarang… Semarang…” Teriakan kondektur tak pernah semerdu ini. Kami tersenyum dan segera membeli tiket. “Tinggal bangku paling belakang mbak! ” yang tanpa pikir panjang tetap kami bayar. Duduk manis sambil tertawa lepas tak berkesudahan.
Perjalanan tak selamanya tentang cerita-cerita menyentuh, ada juga cerita cerita naas begini yang untungnya masih berujung senyuman. Tapi apapun itu, perjalanan selalu berharga pelajaran bukan? Semoga kita semua tak pernah kapok untuk terus berjalan. Siang.. 
@30haribercerita #30haribercerita #30hbchari24
 


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *